Demi Hindari Atlet Israel, Pegulat Iran Diperintahkan untuk Kalah

Demi Hindari Atlet Israel, Pegulat Iran Diperintahkan untuk Kalah
Alireza Karimi-Machiani diminta pelatihnya untuk kalah saat menghadapi atlet Rusia.

HARIANRIAU.CO - Rakyat Iran menumpahkan kemarahan lewat media sosial menyusul kekalahan disengaja atlet gulatnya agar tak bertemu pegulat Israel di babak selanjutnya.

Lebih dari 12.000 komentar bernada kemarahan, kekesalan, dan pandangan politik ditumpakan lewat tagar antara lain #KamuHarusKalah menanggapi pertandingan Sabtu (25/11/2017) dalam kategori 86 kg kejuaraan dunia gulat senior U23 di Polandia.

Pegulat Iran Alireza Karimi-Machiani memimpin 3-2 namun sengaja kalah dari atlet Rusia Alikhan Zhabrailov, setelah mendapatkan perintah dari pelatihnya.

Alireza diperintahkan mengalah daripada menghadapi atlet Israel Uri Kalashnikov di putaran selanjutnya.

Iran tidak mengakui eksistensi Israel dan melarang atlet-atletnya bertanding melawan atlet Israel di pertandingan internasional.

Warga Iran yang menumpahkan kemarahannya lewat media sosial juga mengunggah tayangan pertandingan itu.

Di salah satu tayangan, suara pria yang diduga adalah pelatih Alireza Karimi-Machiani, terdengar mengatakan "kalah Alireza" walau atlet Iran itu tengah unggul.

Pelatih kemudian menghentikan pertandingan sebentar dan berbicara langsung kepada Karimi-Machiani yang akhirnya kalah 3-14.

Netizen bernama Damon Golriz‏ menulis, "Tragedi pahit satu bangsa terangkum dalam kurang dair dua detik: Dua kali, pelatihnya berteriak dalam bahasa Persia, "Ali bebaaz" (Ali kamu harus kalah). Mengapa? Hanya untuk menghindari pegulat Israel dalam perempat final. Sangat sedih."

Setelah kekalahannya, Alireza, peraih perunggu kejuaraan dunia 2015, mengunggah video di Instagram yang menunjukkan ia tengah berjalan di kota sambil mendengar lagu penyanyi Iran Dariush Eqbali, menyanyikan lirik, "Diam adalah kekuatan terakhir; Anda tak bisa mengambil hak kami."

Instagram kemudian dibanjiri lebih dari 13.000 komentar dan terus bertambah, seiring dengan viralnya video itu.

Sebagian komentar bersimpati dan sebagian lain mempertanyakan mengapa dia tak membiarkan perintah pelatihnya.

"Saya sangat sedih dengna klip ini dan tak adil buat juara kami. Matilah diktator," tulis @davod.ahmadi23.

"Kamu salah Karimi. Kamu menerima kekalahan tanpa menyadari dampak kekalahanmu. Kamu jadi pion mereka," tulis pengguna lain @gh_shahraki.

Sumber: BANJARMASINPOST

Halaman :

Berita Lainnya

Index