Sudah Dirudapaksa, Romsari Juga Disekap 2 Hari, Lalu Jasadnya Dimasukan Kedalam Koper

Sudah Dirudapaksa, Romsari Juga Disekap 2 Hari, Lalu Jasadnya Dimasukan Kedalam Koper
Facebook.com Proses pemulangan jenazah Romsari Sitanggang.

HARIANRIAU.CO - Deddy Deonatus Harianja, yang membawa jasad Romsari Sitanggang dari Malaysia mengungkapkan bahwa jasad Rosmaria ditemukan pihak kepolisian di dalam sebuah koper.

Rosmaria yang ingin mencari pekerjaan bertemu dengan pelaku bernama Leo asal Palembang, yang juga seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

"Rosmaria diajak untuk bekerja di sebuah lokasi permainana judi. Tapi, lokasi tersebut sebenarnya tutup. Pelaku menyuruh Rosmaria untuk tinggal dulu di dalam. Setelah dua hari terjadilah penyiksaan dan memasukkan tubuh Rosmaria ke dalam koper," ujar Dedy seraya mengatakan kejadian terjadi pada tanggal 13 Oktober 2017.

Deddy mengungkapkan sebenarnya Rosmaria hanya bekerja untuk mencari ongkos untuk pulang ke Indonesia saja.

Kata Deddy yang juga seorang TKI, mengungkapkan pembunuhan Romsari itu pun direkam di handphone pelaku.

"Dari video dan CCTV tampak Romsari melakukan perlawanan. Pelaku membunuh Rosmaria dengan menggunakan kabel,"ujar Deddy seraya mengatakan sebelum membunuh pelaku juga melakukan tindakan asusila.

Deddy memastikan bahwa pelaku yang bernama Leo tersebut bukanlah pacar Romsari. Mereka baru kenal beberapa hari saja.

Pihak kepolisian pun menemukan jasad Rosmaria pada tanggal 15 Oktober 2017.

Jasad korban tertahan di rumah sakit lantaran keurangan dana untuk biaya pemulangan. Pasalnya, Romsari berangkat ke Malaysia melalui jalur ilegal.

Jenazah Romsari Sitanggang telah tiba dan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) di Kecamatan Siempatnempu Hulu, Dairi, Sumatera Utara.

Karena kondisi jenazah sudah membusuk, pihak keluarga tak lagi membuka penutup peti. Aroma tak sedap juga sudah mulai tercium dari dalam peti.

"Jenazah sudah 55 hari berada di rumah sakit. Jadi, tubuhnya (Romsari) ini kemungkinan sudah tak bagus lagi. Jadi bisa langsung dikebumikan saja. Harus cepat kita kebumikan," ujar Deddy Deonatus Harianja.

Romsari Permisi Berangkat ke Malaysia saat di Bandara

Dewi Puspa Sitanggang, kakak dari Romaria Sitanggang (22) mengatakan sempat menahan Rosmaria untuk pergi bekerja di Malaysia.

Sebelumnya, Rosmaria sudah pernah bekerja di Medan dan Jakarta ketika baru selesai menamatkan SMA.

"Kubilang sama dia, jangan kau ke Malaysia. Kau kan jalur ilegal. Berarti kau gelap. Lebih baik kita di sini saja, kerja ke ladang. Makan juga kita," kata Dewi sembari mengusap air matanya.

Tekad Romsari untuk bekerja dan mengubah kemiskinan pun tetap kuat.

Tahun 2015, sesampai di Bandara Kualanamu, Rosmaria pun mengabari ke kakaknya akan segera terbang ke Malaysia.

"Sempat mau kubilang pulang saja, tetapi hapenya langsung dimatikan. Di Malaysia Romsari langsung menghubungi adikku (atau abang Rosmasari) yang juga bekerja di Malaysia. Kerjaan kata abangnya, pembantu rumah tangga,"ujarnya seraya mengatakan tak tahu siapa agen yang membawa dia ke Malaysia.

Romsari, anak yatim-piatu anak ke delapan dari sembilan bersaudara ini selama dua tahun di Malaysia baru dua kali memberi kabar. Kabar terakhir diterima Dewi sekitar bulan Agustus.

"Katanya mau pulang dia ke kampung. Dia tanya, sama saya, apa yang mau kubelikan untukmu kak? Aku bilang, pulang saja gak usah bawa apa-apa,"ujarnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index