Seleksi CPNS 2018 Kembali Dibuka, Posisi Guru Paling Dibutuhkan

Seleksi CPNS 2018 Kembali Dibuka, Posisi Guru Paling Dibutuhkan
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Badan Kepegawaian Negara (BKN) berencana untuk membuka lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2018 mendatang. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana.

Menurut Bima, sudah ada beberapa daerah yang mengajukan kebutuhan pegawai baru di daerah. Di mana kebanyakan daerah mengajukan kebutuhan pegawai sebagai guru.

"Ada beberapa tapi kan kita butuh data yang lebih detail. Saya tidak hafal angka pastinya, tapi yang paling banyak guru," katanya Jakarta, Senin (11/12/17).

Meskipun begitu lanjut Bima, pihaknya akan melakukan kroscek kepada kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Itu dilakukan untuk memastikan jumlah kebutuhan pasti dari PNS guru pada masing-masing daerah.

"Tapi kita ingin mengecek ke Kemendikbud betul tidak kekurangan guru. Jangan-jangan asal tulis saja butuhnya sekian gitu. Kita harus kroscek jangan sampai kebanyakan guru tapi gurunya tidak mengajar," ungkapnya seperti dikutip harianriauco dari riauterkini.

Bima menambahkan, dirinya saat ini juga akan segera merampungkan proses pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun ini. Pasalnya, semakin cepat proses maka semakin cepat pula dirinya mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan pegawai pada tahun mendatang.

"Jadi apakah kita ingin merekrut iya. Berapa jumlahnya? Nah ini yang harus kita hitung. Kita harus selesaikan dulu tahun ini, kemudian kan sisanya keliatan. Nah dari sisanya itu kemudian kita tanya butuh apa? Di mananya? Berapa? Karena orang ini jangan direkrut sebagai guru tapi tidak bekerja sebagai guru. Nah itu lebih repot lagi nanti. Jadi kita harus betul-betul hati-hati," terangnya.

Menurut Bima, tujuan dirinya merencanakan membuka kembali CPNS pada tahun depan adalah untuk mengisi kekosongan pegawai yang pensiun. Di mana jumlahnya mencapai 150 ribu pegawai pensiun setiap tahunya.

"Tapi kita ingin tahun depan ada lagi. Kenapa? Karena setiap tahun yang pensiun 150 ribu. Kalau berkurangnya terlalu banyak nanti yang memberikan pelayanan kepada publik siapa," ujarnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index