Salah Satu Terlapor Persekusi Ustad Abdul Somad Adalah Anggota DPD, Ini Identitasnya

Salah Satu Terlapor Persekusi Ustad Abdul Somad Adalah Anggota DPD, Ini Identitasnya
Persekusi terhadap Ustad Abdul Somad akhirnya dilaporkan ke Bareskrim Polri. Foto via jawapos.com

HARIANRIAU.CO - Para pelaku persekusi Ustad Abdul Somad saat berdakwah di Bali akhirnya dilaporkan ke polisi. Laporan itu dibuat di Bareskrim Polri, Selasa (12/12) petang. Dalam laporan tersebut, bertindak sebagai pelapor adalah Ismar Sfafrudin yang datang dengan didampingi kuasa hukumnya, M Kamil.

Ismar pun mengaku telah mengantongi nama dan identitas 10 oknum yang diduga terlibat dan ikut dalam persekusi tersebut.

Mereka merupakan anggota 4 ormas yang datang dan menyerbu hotel tempat menginap Abdul Somad di Bali.

Yakni Laskar Bali, Garda Nasional Patriotik Indonesia (Ganaspatik), Patriot Garda Nusantara, Perguruan Silat Sandi Murta dan 1 orang anggota DPD.

Sebelum melakukan pelaporan, Ismar mengaku sempat menyebutkan beberapa nama yang akan dia laporkan.

Seperti I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, Ketut Ismaya, Jamimah Mulyandari, Gusyadi, Miko Jatmika dan Arif.

Nah, nama pertama disebut itu tidak lain adalah Anggota DPD Bali yang dilaporkan sebagai provokator persekusi.

“Salah satu yang kita laporkan adalah Bapak Arya Wedakarna. Beliau adalah salah satu anggota DPD (Bali),” kata Ismar di Bareskrim Polri Jakarta, Selasa (12/12).

Pelaporan tersebut, kata dia, berdasarkan unggahan-unggahan Arya di akun media sosialnya.

Dalam postingan tersebut, anggota DPD itu dianggap melontarkan kalimat-kalimat kebencian dan provokasi ke publik.

“Saya lihat beliau punya Facebook, ternyata luar biasa kebenciannya terhadap hal-hal berbau syariah,” beber Ismar dilaporkan pojoksatu.id.

Menurut Ismar, sebagai seorang anggota DPR, harusnya bisa mendinginkan suasana jika terjadi konflik di masyarakatnya, bukan malah memperkeruh.

Dalam laporannya, Ismar menuntut Arya salah satunya dengan pasal pelanggaran IT.

“Sesuai degan Pasal 82 ayat 2 tentang undang-undang ITE dan diskrimanasi terhadap umat,” pungkas Ismar.

Dalam kesempatan itu, Ismar membawa beberapa barang bukti seperti 1 rekaman video yang beredar di media sosial, 2 rekaman video yang tidak beredar dan beberapa cuitan provokator di media sosial.

Sebelumnya, beredar video permintaan maaf dari ormas Laskar Bali yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Melayu.

Khususnya Muslim di Riau atas peristiwa yang dialami Ustaz Abdul Somad di Bali beberapa waktu lalu.

Dalam video yang diunggah di media sosial itu, permintaan maaf ormas Laskar Bali itu disampaikan Sekretaris Jenderal Laskar Bali, I Ketut Ismaya.

Ia menyampaikan bahwa peristiwa yang dialami Ustad Abdul Somad beberapa hari lalu merupakan bentuk kesalahpahaman, dan tidak ada maksud dari pihaknya untuk mengintimidasi Ustad Abdul Somad.

“Kepada saudara kami di Riau yang sangat kami hormati, saudara Melayu kami. Kami umat Hindu, warga Bali sangat cinta damai, kami sangat cinta toleransi,”

“Tidak ada maksud kami untuk mengintimidasi ustad, malah kami ingin menjaga ustad, karena salah paham kami tidak tahu, makanya kami minta maaf dan berpelukan sama pak ustad, boleh ditanyakan sama pak ustad,” kata I Ketut Ismaya dalam video tersebut.

Berikut video permintaan maaf tersebut:

Halaman :

Berita Lainnya

Index