Deretan Aksi Telenovela Berjudul Setya Novanto, Panjang dan Menggemaskan

Deretan Aksi Telenovela Berjudul Setya Novanto, Panjang dan Menggemaskan

HARIANRIAU.CO - Nama Seyta Novanto menjadi salah satu sosok yang paling mendapat sorotan publik di sepanjang 2017 ini. Hal itu berkaitan dengan kasus korupsi yang akhirnya menjerat mantan Ketua DPR RI tersebut.

Akan tetapi, bukan penetapan tersangka Novanto oleh KPK yang dikenang publik, melainkan aksinya bak aktor film amatir yang membikin publik heboh.

Bahkan, aksinya itu menuai panen komen panas pedas sampai ada yang berujung pada pelaporan ke polisi.

Atas aksinya itu, divisi hukum dan monitoring peradilan, Indonesia Corruption Watch (ICW), Lalola Easter mengibaratkan aksi Setnov layaknya drama telenovela yang penuh intrik.

“Dramanya begitu panjang mungkin gak bisa dibilangin mengalahkan Telenovela,” kata Lola di Sekretariat ICW, Jakarta, Rabu (27/12).

Sayangnya, sebut Lola, drama telenovela yang ditunjukkan Setnov itu justru sangat memalukan dan tidak layak dilakukan untuk orang sekelas dirinya.

Yang notabene memiliki jabatan dan kedudukan tinggi di pemerintahan.

“Ini kan sangat memalukan dan dilakukan oleh salah satu ketua umum partai politik dan oleh ketua DPR,” ucap Lola.

Menurutnya, sebagai pejabat negara, Novanto seharusnya bisa memberikan teladan kepada para politikus lain.

“Caranya, dengan menunjukan sikap kenegarawanannya dalam menghadapi proses hukum yang berjalan. Itu saja,” pungkasnya.

Untuk diketahui, ada beberapa kejadian yang oleh publik dinilai bagian dari drama bak sinetron dan telenovela yang diperankan Setya Novanto.

Saat penetapan tersangka untuk kali pertama, Setnov tiba-tiba jatuh sakit.

Ia kemudian dirawat di Rumah Sakit Premier, Jatinegara dengan berbagai macam selang dan alat detektor jantung, karena ia dalam kondisi tak sadarkan diri.

Sayangnya, meski dalam keadaan menyala, monitor EKG malah menunjukkan garis datar alias tanda bahwa pasien tak lagi memiliki detak jantung alias meninggal.

Oleh publik, foto itu dianggap rekayasa medis alias akal-akalan Novanto yang gagal total.

Terbukti, beberapa hari setelah menang di praperadilan, Setnov bisa langsung menempuh perjalanan jauh menemui pengungsi Gunung Agung di Karangasem Bali.

Selanjutnya, saat Setya Novanto dinyatakan sebagai tersangka untuk kali kedua. Ia kembali membikin heboh.

Kali ini dengan kejadian kecelakaan menabrak tiang listrik di kawasan Permata Hijau sampai akhirnya dirawat di RS Permata Hijau karena luka serius.

Anehnya, sang sopir yang wartawan MetroTV dan seorang penumpang lagi malah tak mengalami luka berarti.

Terlebih, kondisi mobil tidak mengalami kerusakan yang sangat parah dan tiang listrik yang masih berdiri dan hanya retak pada bagian cor bawahnya saja.

Malah, pengacaranya kala itu, Fredrich Yunadi menyebut Novanto mengalami benturan di bagian kepalanya hingga menyebabkan benjol sebesar bakpao.

Terakhir, yakni saat Setya Novanto menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta, dimana ia tiba-tiba mengalami sakit dan hanya sesekali menjawab pertanyaan majelis hakim.

Saat itu, ia juga beralasan sakit diare sampai 20 kali ke kamar mandi dan tidak diberi obat oleh dokter KPK.

Namun hal itu dibantah oleh JPU KPK yang menurut petugas jaga ruang tahanan hanya mencatat Novanto 2 kali ke kamar mandi malam sebelum menjalani sidang.

Sedangkan keluhan tak diberi obat, juga dibantah karena dalam beberapa hari sebelumnya, Novanto hanya mengeluhkan batuk saja, bukan diare.

Terbukti, keterangan 4 dokter dari RSCM yang memeriksanya menyatakan bahwa Novanto saat itu sehat dan siap menjalani sidang.

Halaman :

Berita Lainnya

Index