Pegawai Bursa Mata Uang Virtual Disandera, Penculik Minta Tebusan Bitcoin

Pegawai Bursa Mata Uang Virtual Disandera, Penculik Minta Tebusan Bitcoin
Sebuah kasus penculikan di Ukraina meminta tebusan dalam bentuk bitcoin.

HARIANRAIU.CO - Kasus penculikan seorang analis terkemuka dan pakar mata uang kripto terjadi di Ukraina. Kelompok penculik meminta tebusan dalam bentuk bitcoin.

Dilaporkan The Guardian, Jumat (29/12/2017), kasus tersebut menjadi yang pertama kali terjadi.

Analis ternama, Pavel Lerner diculik pada Selasa (26/12/2017) oleh sekelompok orang bertopeng. Demikian menurut pernyataan perusahaan tempatnya bekerja, EXMO Finance.

Penculik tersebut meminta tebusan berupa mata uang virtual, Bitcoin senilai 1 juta dolar AS (sekitar Rp 13,5 miliar).

"Ini adalah kasus penculikan pertama di Ukraina yang terkait dengan bitcoin," kata penasihat menteri dalam negeri Arsen Avakov.

Dikabarkan Lerner telah dibebaskan setelah tebusan dibayarkan. Tidak jelas siapa yang telah membayar tebusan. Namun pekerjaan Lerner di EXMO tidak melibatkan akses ke aset keuangan para penggunanya.

"Untuk saat ini dia dalam keadaan aman. Tidak ada perlakuan fisik yang ditujukan padanya."

"Walau demikian, Lerner sedang dalam keadaan tertekan dan tidak akan memberi pernyataan apapun dalam beberapa hari ke depan," tulis pernyataan perusahaan.

Situs berita lokal memberitakan, enam pria bertopeng dan bersenjata telah menculik Lerner dan membawanya menggunakan sebuah kendaraan minibus curian.

Kepolisian Kiev mengatakan telah melakukan penyelidikembayar tebusan. Namun pekerjaan Lerner di EXMO tidak melibatkan akses ke aset keuangan para penggunanya.

sumber:kompas

Halaman :

Berita Lainnya

Index