97 Peluru Bersarang di Dada Pria Ini Selama 4 Tahun, Begini Kondisinya

97 Peluru Bersarang di Dada Pria Ini Selama 4 Tahun, Begini Kondisinya

HARIANRIAU.CO - Seorang pria 27 tahun telah tertembak dari jarak dekat di dadanya saat dia tertidur empat tahun lalu.

Meski demikian, dia telah bertahan dengan hampir seratus peluru di dalam tubuhnya.

Hal itu karena peluru tersebut untungnya tidak menyentuh jantung dan paru-paru atau aorta, arteri terbesar dalam tubuh manusia.

Namun, peluru itu berubah menjadi bom waktu yang bisa menyebabkan infeksi dan mengancam jantung dan aorta yang bisa berakibat fatal.

Dilansir dari The Times of India pada Minggu (7/1/2018), Aarif Hussain dari Moradabad, Uttar Pradesh telah mengunjungi banyak dokter di kampung halamannya dan juga di Meerut dan Delhi.

Namun, tidak ada dokter yang berani menyentuh lukanya karena takut merusak organ dan jaringan sekitarnya.

Akibatnya, di dadanya ada rongga seukuran bola tenis dan mengeluarkan nanah yang berbau busuk.

"Jika dia tidak segera dioperasi, infeksi itu akan menyebar ke organ lain. Ini fatal," ujar Dr Biplab Mishra, profesor bedah di All India Institute Of Medical Science (AIIMS).

Dr Mishra yang ahli dalam bedah organ dada menghadapi tantangan itu.

Tugas itu tampak tidak mungkin, Dr Mishra bahkan mengatakan pada pasien ada kemungkinan kematian di atas meja operasi.

"Namun, dia rela menerima risiko itu yang memberi saya kepercayaan diri untuk terus maju," ujarnya.

Pembedahan untuk mengeluarkan 97 peluru seukuran biji pepaya tidaklah mudah.

Apalagi letak peluru yang hanya beberapa sentimeter di atas dinding jantung dan sangat dekat dengan aorta dan paru-paru kiri.

"Kami melakukan beberapa CT scan sebelum operasi. Bahkan selama operasi kami terus melihat fluoroskop, teknik pencitraan yang menggunakan sinar-X untuk mendapatkan gambar bergerak secara real-time," terang dokter tersebut.

Pertama, ahli bedah memotong tulang payudara dan menghilangkan bagian yang terinfeksi.

Kemudian mereka mengambil peluru.

"Karena peluru dan kapas telah berada di dalam selama lebih dari empat tahun, ada beberapa yang melekat, perlahan-lahan, dan sangat hati-hati, mengambil masing-masing peluru," terangnya.

Setelah peluru dan benda asing berhasil dikeluarkan, ahli bedah plastik membantu menutupi area terbuka di rongga dadanya dengan flap otot.

"Pasien sembuh dan dipulangkan dalam waktu empat hari setelah operasi," kata dokter.

Menurut Hussain, yang menembaknya adalah kerabatnya yang namanya dirahasiakan.

Dia ditembak 17 hari menjelang pernikahnnya.

Alasannya, Hussain mengklaim karena sengketa properti.

"Saya lebih sehat sekarang berkat dokter AIIMS. Dia telah memberi saya kehidupan baru dan saya ingin memanfaatkannya dengan bekerja keras," ujarnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index