Bocah Ini Tak Lagi Mau Bertemu Ibu Kandungnya

Bocah Ini Tak Lagi Mau Bertemu Ibu Kandungnya
Bocah yang dirantai dan disuruh mengemis oleh ibu kandungnya tampak bahagia tinggal bersama ibu angkat yang juga seorang pemulung (Riki Chandra/JawaPo

HARIANRIAU.CO - Setelah tinggal bersama orangtua angkat, bocah ZRS, 11, tak ingin lagi bertemu dengan ibu kandung dan ayah tirinya.

Keduanya telah ditetapkan tersangka oleh Polresta Padang paska dugaan kasus eksploitasi anak beberapa hari lalu.

Bocah yang tak mengenyam pendidikan itu mengaku, nyaman merasa aman dan tinggal bersama orangtua angkatnya yang juga berprofesi sebagai pemulung.

"Saya senang di sini. Tidak dipukuli dan tidak dipaksa mengemis. Saya juga bisa bermain dengan teman-teman," kata ZRS saat bermain di rumah orangtua angkatnya di kawasan kelurahan Ulak Karang Selatan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Kamis (18/1) seperti dimuat Jawapos.com

"Tidak ingin bertemu ibu lagi, saya di sini saja. Kalau sama ibu di suruh mengemis," tambahnya.

Saat masih bersama ibu kandungnya, ZRS mengaku kerap disuruh meminta-minta pada beberapa rumah makan di kota Padang. Aktifitasnya mengemis juga dipantau oleh sang ibu, dan tak jarang ibunya juga turut meminta-minta.
 

"Saya ingin sekolah lagi. Dulu pernah sekolah tapi kelas satu SD saja dan itu pun saat masih bersama ayah kandung," katanya.

Orangtua angkatnya Emi mengatakan, kedekatannya dengan ZRS sudah lama terjalin. Saat itu, ibu kandung dan ayah tirinya bertetangga dengan Emi. Bahkan, saat itu, ZRS sering bermain dan menginap di rumahnya.

Emi mengaku, tidak mengetahui jika ZRS mendapat perlakuan kejam dari ibu kandungnya sendiri, bahkan sampai di rantai.

"Saya baru tau ceritanya dari Polwan Polresta Padang. Jadi malam itu, ZRS ada di sini dan kemudian dicari oleh ibu kandungnya dan dijemput paksa. ZRS disuruh pulang dengan kasar dan diseret, awalnya tidak mau tapi diancam akan diadukan kepada uwaknya (kakak dari ibu kandung ZRA)," cerita Emi yang dipanggil mama oleh ZRS.

Karena tidak ada hubungan darah, Mama Emi mengakui tidak bisa berbuat banyak saat ZRS dijemput paksa oleh ibu kandungnya. Kemudian dibawa pulang dan diketahui saat itulah ZRS diikat dengan rantai.

"Keesokan malamnya suaminya datang kesini mencari ZRS kembali, katanya ZRS kabur dari rumah dengan kaki masih dirantai. Di saat itulah perasaan saya sudah tidak enak," katanya.

Meski hidup serba kekurangan dan hanya bekerja sebagai pemulung, Mama Emi dan suaminya Mardias sangat senang ZRS menjadi bagian keluarganya. Mereka mengaku tidak terbebani. Namun, Emi juga tidak menolak jika ada seseorang yang lebih mampu untuk ingin menjadikan ZRS sebagai anak angkatnya.

"Kami tidak melarang jika ada yang ingin menjadi orangtua angkat ZRS. Silakan saja, asal ZRS senang dan merasa aman," kata Emi.

Sebelumnya, bocah berinisial ZRS, 11, dengan kaki dirantai ditemukan minta tolong di asrama polisi kawasan Lolong, kelurahan Flamboyan Baru, Kecamatan Padang Barat, Kamis malam (11/1) sekitar pukul 23.00 WIB.

ZRS tepat berada di depan rumah Dirreskrimsus Polda Sumbar, Kombes Pol Margiyanta. Lantas, karena merasa prihatin Kombes Margiyanta membawa anak tersebut masuk ke rumah. Setelah mendengar ceritanya, Margiyanta menyerahkan anak tersebut ke Polsek Padang Baru.

Halaman :

Berita Lainnya

Index