Kader Gerindra Ditembak Brimob, Mabes Polri: Anggota Boleh Bertindak Tegas

Kader Gerindra Ditembak Brimob, Mabes Polri: Anggota Boleh Bertindak Tegas

HARIANRIAU.CO - Peristiwa hilangnya nyawa kader Gerindra di tangan seorang anggota Brimob di dekat sebuah tempat hiburan di Bogor akhir pekan lalu masih menyisakan pertanyaan.

Dalam peristiwa tersebut, kader Partai Gerindra Fernando Alan Joshua Wowor tewas usai ditembus peluru dari pistol milik anggota Brimob Polri, Briptu AR.

Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan anggota Polri bisa melakukan tindakan tegas dalam keadaan darurat.

“Anggota Kepolisian ketika sangat terdesak dia dapat melakukan prosedur tindakan tegas,” kata Iqbal di sela-sela Rapim TNI-Polri, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1).

Ia memisalkan, saat seorang anggota sedang tidak berdinas kemudian terjadi perampokan bersenjata yang mengancam nyawanya.

“Jangan sampai pakai tangan saja terus ancaman tidak mematikan saya nembak, itu prosedur ya,” lanjut dia.

Meski begitu, Iqbal menegaskan korps Bhayangkara itu turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa salah satu kader Gerindra yang pernah menjadi pengawal Prabowo Subianto itu.

Akan tetapi, lanjut Iqbal, peristiwa tersebut kemudian jangan dicampuradukan atau dikaitkan dengan politik.

Lebih-lebih menjadi alat adu domba antara Polri dengan Partai Gerindra.

Karena itu, Iqbal menyatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami motif atas peristiwa tersebut.

“Ini adalah kegiatan atau insiden yang terjadi secara tiba-tiba, terkait dengan permasalahan perorangan. Motifnya sedang kita dalami,” ucapnya.

Mantan Kapolrestabes Surabaya itu juga menyampaikan, pada prinsipnya Polri akan menindak siapapun nanti yang dinyatakan bersalah dengan memproses hukum seobjektif mungkin.

“Kami proses hukum sesuai fakta seobjektif mungkin,” terangnya.

Untuk itu, uraian kronologi dari hasil penyelidikan Polri belum bisa disampaikan lantaran Briptu AR dan saksi-saksi lainya belum lengkap dalam pemeriksaanya.

“Polresta Bogor yang menangani masalah ini sedang melakukan proses penyelidikan secara maraton dan tentunya detail. Kita ungkap nanti ke ruang publik ketika ini sudah selesai,” sebut Iqbal.

Sementara, Briptu AR sampai saat ini juga masih dalam perawatan di RS Polri.

Hal itu diakibatkan ia mengalami luka-luka akibat dikeroyok setelah melepaskan tembakan, sehingga Polri belum bisa mengambil keterangan yang bersangkutan.

“Ini akan kita periksa ketika kondisinya normal, sehingga keterangannya valid. Jangan sampai dipaksakan keterangan tidak valid atau tidak fakta,” pungkas Iqbal.

Halaman :

Berita Lainnya

Index