Wanita Meninggal Seminggu Pasca Melahirkan, Penyebabnya Bikin Geram! Orangtua Korban Tuntut Suaminya

Wanita Meninggal Seminggu Pasca Melahirkan, Penyebabnya Bikin Geram! Orangtua Korban Tuntut Suaminya
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Seorang wanita bernama Lisa melahirkan bayi perempuan pada bulan oktober 2017. Setelah melahirkan, Lisa diberi suplemen kesehatan oleh dokter untuk mempercepat penyembuhannya.

Lisa juga diberi nutrisi tambahan untuk menyusui putrinya.

Dokter meminta Lisa untuk tinggal beberapa hari di rumah sakit karena harus dipantau kesehatannya.

Namun ibu mertua dan suaminya tidak setuju dengan instruksi dokter.

"Ini adalah kelahiran alami. Lisa tidak perlu tinggal di rumah sakit lagi. Lisa bisa kembali ke rumah besok." kata ibu mertua, seperti dilansir dari en.goodtimes.my.

Lisa pun kecewa mendengar kata-kata kasar ibu mertuanya.

Saat itu Lisa berharap ibu kandungnya menemani dirinya, bukan ibu mertuanya yang tidak sensitif dan tidak simpatik.

Keesokan harinya, suaminya mendesak Lisa untuk keluar dari rumah sakit lebih awal dari yang seharusnya.

"Rumah kami lebih baik dari rumah sakit," kata suami pada Lisa.

Saat sang suami meminta Lisa untuk segera keluar dari rumah sakit, dokter menentang keputusan tersebut.

Menurut dokter kondisi Lisa belum pulih.

Dokter juga masih harus memantau Lisa sebelum mengizinkannya pulang ke rumah.

Namun suami dan ibu mertua sangat yakin dengan keputusan membawa Lisa pulang.

"Di rumah sakit akan menghabiskan banyak uang sementara kita bisa merawatnya di rumah seperti di sini," kata mertua tersebut kepada dokter tersebut.

Namun saat Lisa kembali ke rumah, ia tak bisa istirahat.

Padahal penting bagi seorang wanita setelah melahirkan untuk beristirahat memulihkan energi yang hilang selama persalinan.

Namun Lisa justru sebaliknya.

Saat tiba di rumah, Lisa diminta untuk melakukan semua pekerjaan rumah.

Lisa merasa frustasi karena tidak dapat merawat bayinya yang baru lahir.

Lisa sering tidak sempat memberikan makan untuk bayinya karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaan rumah.

Ditambah, suami dan ibu mertuanya tidak suka mempekerjakan seorang pembantu untuk membantu melakukan pekerjaan rumah tangga.

Mereka berpikir hal itu sangat menyia-nyiakan uang, karena Lisa bisa melakukan segalanya.

Meski sang suami tahu jika Lisa kerepotan, namun ia berpikir jika pekerjaan rumah merupakan tugas dan tanggungjawab Lisa.

Lisa ingin tinggal bersama ibu kandungnya namun ia ketakutan jika akan menimbulkan konflik dengan ibu mertuanya.

Suatu hari Lisa merakan kelelahan.

Kepalanya berdegup kencang seakan akan meledak.

Ia lantas meminta suami dan ibu mertuanya untuk makan dulu.

Lisa lalu pergi ke kamar tidur untuk istirahat.

Namun saat di kamar, Lisa justru jatuh ke lantai.

Tiba-tiba bayinya menangis karena merasa lapar.

"Bayinya sedang menangis, namun Lisa masih bisa terus tidur. Wanita tak berguna!" kata ibu mertua.

Alih-alih merawat sang bayi, ibu mertua dan suami Lisa justru melanjutkan makan.

Bayi tersebut masih terus menangis hingga mereka selesai makan.

"Hei, waktunya mencuci piring!" teriak ibu mertua.

Tapi Lisa tetap tak bergerak di lantai.

Sang suami kemudian merasakan ada yang tidak beres dengan istrinya.

Ia pun lantas pergi ke kamar tidur.

Sang suami pun menemukan Lisa terbaring di lantai tak bergerak dan tidak bernafas.

Ia kemudian membawa Lisa ke rumah sakit.

Sayangnya, Lisa dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

Hasil pemeriksaan menyatakan jika Lisa mengalami kelelahan dan stress yang ekstrem hingga hatinya menjadi lemah.

Suami tidak percaya jika Lisa meninggal dunia dan tiba-tiba menangis.

"Maafkan aku, Lisa. Itu semua salahku. Maafkan aku, aku salah" kata sang suami sambil menangis.

Orang tua kandung Lisa pun segera mendatangi rumah sakit dan mengetahui anak perempuan mereka meninggal dunia.

Setelah mengetahui penyebab anaknya meninggal dunia, orangtua kandung Lisa tak dapat menahan kemarahan dan kebencian.

Mereka pun memutuskan untuk membawa kasus ini ke pengadilan.

Suami dan ibu mertua Lisa dihukum karena tindakan egois mereka dan lalai terhadap kesejahteraan Lisa sebagai ibu muda yang baru saja melahirkan seorang anak.

Halaman :

Berita Lainnya

Index