Sudah Dua Bulan, Jenazah 2 TKW Sukabumi yang Dipenggal Belum Juga Dipulangkan

Sudah Dua Bulan, Jenazah 2 TKW Sukabumi yang Dipenggal Belum Juga Dipulangkan
Iros Rosidah, TKW Sukabumi (kanan)

HARIANRIAU.CO - Dua tenaga kerja wanita (TKW) asal Sukabumi Jawa Barat, dipenggal di Dubai United Arab Emirates (UAE) pada Kamis, 7 Desember 2017. Namun kedua jenazah TKW Sukabumi itu belum juga dipulangkan ke Indonesia.

Kedua TKW Sukabumi itu bernama Iros Hotta Kiking atau Iros Rosidah (31) dan Nurul (28). Keduanya dipenggal bersama dua TKW Thailand dan satu TKW Banglades.

Mereka dibunuh secara sadis dengan cara dipenggal. Pelakunya sebanyak 15 orang. Salah satu terduga pelaku disebut-sebut TKW Purwakarta berinisial An.

Sebelumnya, Nurul diberitakan menjadi salah satu terduga pelaku pembantaian 5 TKW tersebut. Namun keluarga Nurul menegaskan bahwa warga Kampung Sampalan, RT 01 RW 08 Desa Bojong Galing, Kecamatan Bantar Gadung, Kabupaten Sukabumi itu juga menjadi korban.

“Nurul juga korban, bukan terduga pelaku seperti yang diberitakan beberapa media. Justru kami meminta pemerintah melalui KBRI untuk segera memulangkan jenazahnya,” ucap Alie Simaung, paman Nurul yang dihubungi Pojoksatu.id, Selasa (30/1/2018).

Menurut Alie, pihaknya sudah menghubungi KBRI untuk memastikan kebenaran info terkait kematian Nurul di Dubai. Dan Pihak KBRI membenarkan dan memberikan bukti berupa foto paspor atas nama Nurul.

Dikatakan Alie, sudah dua bulan jenazah keponakannya berada di Dubai. Namun hingga sekarang belum ada kepastian kapan akan dipulangkan ke Indonesia.

“Keluarga meminta agar jenazah almarhumah Nurul bisa segera dipulangkan ke kampung halaman,” imbuhnya.

Nurul TKW Sukabumi

Nurul, TKW Sukabumi (Istimewa)

Keluarga Nurul, lanjut Alie, juga meminta agar KBRI memberikan informasi penyebab kematian korban. Sebab, sampai saat ini keluarga belum mendapat kepastian.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan 5 TKW di Dubai bermula dari percekcokan korban dengan salah seorang pelaku. Namun kasusnya dikembangkan menjadi masalah perusahaan. Sebab, cekcok yang berujung pembantaian itu disinyalir berawal dari ketidakharmonisan antara karyawan dengan karyawati.

sumber: pojoksatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index