Masuk Islam, Warga Badui Dapat Bantuan Ratusan Juta

Masuk Islam, Warga Badui Dapat Bantuan Ratusan Juta

HARIANRIAU.O - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyalurkan bantuan bagi masyarakat Badui yang memeluk agama Islam atau mualaf sebesar Rp351 juta. "Penyaluran bantuan itu agar warga Badui yang memeluk agama Islam bisa hidup mandiri juga mampu mengelola usaha," kata Kepala Desa Wantisari Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Feyza Ulufiyah di Lebak, Kamis (1/2/2018).

Bantuan sebesar Rp351 juta untuk memberdayakan masyarakat Badui agar mereka mampu mengelola aneka usaha kerajinan, perdagangan maupun pertanian.

Selama ini, kehidupan masyarakat Badui perlu mendapat bantuan agar kehidupan mereka layak dan sejahtera.

Mereka warga Badui menjadi mualaf itu, terlebih dahulu memperdalam agama Islam di Pondok Pesantren Hasanudin yang lokasinya tidak begitu berjauhan dengan permukiman masyarakat Badui.

Peluncuran bantuan untuk pemberdayaan warga Badui bertempat di Ponpes setempat dan dihadiri Asisten Daerah (Asda III) Dedi Lukman dan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Dede Supriatna.

Penyerahan bantuan itu diserahkan oleh Direktur PLN Jawa-Bali sebesar Rp351 juta juga bibit pepaya california dan pemasangan listrik gratis.

"Kami optimistis bantuan itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Badui," katanya menjelaskan dikutip harianriau.co dari okezone.

Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan penyaluran bantuan benih pepaya california bisa menghasilkan pendapatan bagi masyarakat Badui.

Sebab, pepaya california sudah bisa dipanen pada usia tiga bulan setelah hari tanam hingga berlangsung tiga tahun kedepan.

Namun, penanaman pepaya california banyak membutuhkan pupuk organik dan non organik.

Karena itu, pihaknya mengintruksikan kepada petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Distanbun Kecamatan Leuwidamar dan Petugas Penyuluh Lapang (PPL) agar membantu dan membina kelompok tani Badui yang mengembangkan pepaya california.

"Kami yakin pengembangan pepaya california bisa menghasilkan pendapatan Rp300 juta per hektare per tahunnya," ujarnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index