MV Joyita, Kapal Pesiar Mewah yang Terkutuk

MV Joyita, Kapal Pesiar Mewah yang Terkutuk

HARIANRIAU.CO - MV Joyita adalah kapal yang selama perang Dunia II digunakan untuk patroli di sekitar pantai Hawaii. Kapal pesiar mewah ini dibuat pada tahun 1931 di Los Angeles untuk Direktur Film Roland West.

Kisahnya bermula pada 3 Oktober 1955, Kapal MV Joyita berangkata dari Samoa ke Kepulauan Tokelau. Jarak yang harus ditempuhnya kira-kira sejauh 270 mil. Sempat tertunda berangkat, kapal ini sebelumnya mengalami kerusakan kopling pada mesin utama. Namun tidak diperbaiki juga, sehingga Joyita tetap diberangkatkan dengan satu mesin. Ketika itu 25 orang berada didalam kapal mewah tersebut.

Seharusnya perjalanan Kapal MV Joyita tidak sampai 2 hari, namun hingga hari ke-3, Joyita belum juga sampai. Tidak ada kabar sama sekali, akhirnya pencarian mulai dilakukan oleh pesawat Royal Air Force Selandia Baru. Namun pencarian yang dilakukan menggunakan pesawat tersebut tidak berhasil menemukan apapun.

Setelah 5 minggu berselang, kapal itu ditemukan oleh kapal The Tuvalu, tepatnya sejauh 600 mil dari rute yang sebelumnya direncanakan. Joyita ditarik ke pelabuhan dalam kondisi yang beberapa bagiannya terendam air, dan empat ton kargonya hilang.  Tidak hanya kargo yang hilang, seluruh orang yang berada di kapal itu juga menghilang.

Pada saat itu, radio kapal disetel pada gelombang VHF dengan frekuensi internasional. Semua jam yang berada dikapal itu berhenti berjalan tepat pada pukul 10:25. Noda darah ditemukan pada perban didalam tas dokter, tepatnya di lantai 4 kapal itu. Tidak ditemukan buku catatan dan kronometer, hingga tiga sekoci pun menghilang.

Beberapa spekulasi pun bermunculan mengenai misteri Kapal MV Joyita ini, mulai dari pembajakan yang dilakukan oleh pasukan Jepang sisa perang Dunia II, hingga dihubung-hubungkan dengan asuransi. Namun tidak ada yang benar-benar terbukti kebenarannya.

Joyita sempat diperbaiki, namun selalu kandas beberapa kali. Kapal terkutuk itu akhirnya dijual dan digunakan sebagai koleksi museum pada 1960-an.

Sumber: terseram

Halaman :

Berita Lainnya

Index