Ulah Dokter Gadungan, 40 Orang Tertular HIV

Ulah Dokter Gadungan, 40 Orang Tertular HIV
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Rajendra Yadav mungkin tak menyangka, dirinya akhirnya ditangkap karena menularkan 40 orang dengan HIV. Ia ditangkap di rumah kerabatnya saat berupaya menyembunyikan diri pada Rabu, 7 Februari 2018. Niat bersembunyi sudah tertanam di benaknya setelah pasien yang pernah berobat ke Yadav banyak terkena HIV.

Berdasarkan keterangan dari polisi Uttar Pradesh, India, Yadav menginfeksi 40 orang dengan HIV karena menggunakan jarum suntik yang sama saat mengobati pasien.

Dalam kesehariannya, Yadav biasa mengobati pasien yang mengalami batuk-pilek di Distrik Unnaao. Ia berkeliling ke desa-desa dan mendatangi langsung warga yang sakit.

Itu dilakukannya saat ada panggilan (telepon) dari pasien atau pihak keluarga yang anggota keluarganya sakit. Hanya mengendarai sepeda motor kesayangannya, Yadav datang ke rumah, kemudian mengobati warga yang sakit.

Sesuai dilansir dari India, Kamis (8/2/2018), dokter gadungan ini biasa menagih Rs 10 atau 10 rupee (Rp 2.000) untuk tiga dosis obat dan suntikan dalam setiap kunjungan ke rumah pasien.

Penyebaran HIV yang dilakukan Yadav pertama kali terungkap pada Juli 2017. Saat itu, 12 orang ditemukan positif HIV. Di tahun tersebut, 17 orang di daerah yang sama (Distrik Unnaao) juga ditemukan positif HIV.

Menindaklanjuti temuan HIV, pemerintah Administratif Unnao pada Januari 2018 mengarahkan, departemen kesehatan di Distrik Unnao, tepatnya di Bangarmau membuat kamp medis.

Kamp medis digunakan untuk memeriksa, berapa banyak orang yang positif terkena HIV.

Kamp medis mulai beroperasi pada 31 Januari 2018. HIV memang menyebar melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan pra-ejakulasi, dan Air Susu Ibu (ASI).

Di India, HIV lebih banyak ditularkan melalui seks yang tidak aman dan berbagi jarum suntik yang sama. Terutama jarum suntik yang digunakan untuk menyuntikkan narkoba.

Dalam kasus Yadav, rupanya dokter gadungan itu jarang mengganti jarum suntik. Dikutip dari Times of India, ketika menyuntik pasiennya, Yadav menggunakan jarum suntik bekas.

Dikutip liputan6.com, setelah menyuntik pasien, jarum suntik akan dicuci kembali. Tak hanya menerima panggilan untuk mengobati pasien ke rumah saja, ia juga menjalankan kliniknya sendiri.

Kliniknya terletak di sebuah gang, dekat sekolah Sanskrit, yang berada di Station Road. Dari keterangan pemuda setempat, pasien yang datang ke klinik Yadav sudah mengantre sejak pagi.

Padahal, klinik itu baru buka pukul 09.00. Yadav bahkan mampu menangani 150 pasien di klinik sampai kira-kira pukul 23.00.

Halaman :

Berita Lainnya

Index