Keliling Selandia Baru Gratis Ala Anna Karg dan Enoch Orious

Keliling Selandia Baru Gratis Ala Anna Karg dan Enoch Orious

HARIANRIAU.CO - Liburan dengan biaya murah dan gratis tentu menajdi pilihan banyak orang. Hal itu dibuktikan pasangan Anna Karg dan Enoch Orious yang berasal dari Jerman dua minggu lalu selama mengunjungi Auckland, Selandia Baru.

Auckland adalah kota terbesar di Selandi Baru bagian Utara.

Pasangan yang sama-sama berusia 25 tahun ini mempunyai trik dan membagikannya di laman Facebook Free From Money.

Melansir stuff.co.nz, Jumat (9/2/2018) mereka disebut mengandalkan kebaikan orang-orang di sana dan percaya bahwa di dunia ini masih banyak orang-orang yang memiliki cinta.

"Ini tentang hidup dalam kebenaran kita, dan menunjukkan kepada orang-orang betapa banyak orang-orang dengan cinta di dunia ini," kata Enoch.

Di Selandia Baru, ada sebuah lembaga bernama Sister of Compassion yang menaungi orang-orang terpinggirkan seperti pengemis dan gelandangan di Auckland.

Di sana disediakan dapur umum.

Enoch dan Anna pun memanfaatkannya untuk mengisi perut mereka.

Namun, perilaku mereka tidak mengesankan Wali Kota Wellington, Brian Dawson.

Dia mengatakan, dapur umum tersebut semestinya merupakan sebuah pilihan untuk orang-orang. Bukan sebagai kebutuhan.

"Ini yang membuat saya kesal karena orang mengira ini adalah cara murah untuk berkeliling di negara ini," katanya.

Ini bukan pertama kalinya dia mendengar turis yang mengandalkan layanan sosial.

"Ada perbedaan besar antara memanfaatkan layanan sosial dan liburan murah, karena setelah itu Anda bisa saja kembali ke gaya hidup lain," terangnya.

Praktik semacam ini dianggap banyak dilakukan wisatawan Eropa, terutama berkunjung ke Asia Tenggara.

Hal ini kemudian menuai kritik tahun lalu.

Thailand secara tegas meminta wisatawan untuk membuktikan kepada petugas imigrasi bahwa mereka memiliki uang sebanyak 20.000 baht atau sekitar Rp8,5 juta sebelum memasuki negaranya.

Pro dan kontra diungkapakn warganet ke laman Facebook  Free From Money.

 "Kalian tak berguna. Kalian punya 'uang cadangan' tapi mengambil layanan yang dikhusukan untuk orang yang membutuhkan," Abby Moret.

"Usaha kalian agar terkenal berhasil dengan cara yang sangat buruk, bukan? Maaf, tapi kalian tidak bisa tinggal di negara kapitalis tanpa uang, setidaknya hal itu tidak etis. Lihat, cara tersebut sebenarnya bukan untuk menggratiskan liburan kalian dan menyalahgunakan sistem yang disisihkan bagi mereka yang membutuhkan. Itu berarti kalian membelanjakan uang orang lain," tulis Rowan Dunstan.

"Saya tahu setiap orang memiliki pandangan berbeda mengenai hal ini dan saya menghargai perbedaan itu. Tapi kalian membuat saya takjub, saya tidak tahu bagaiman pendapat pribadi kalian. Tapi menurut saya, saya percaya kepada Tuhan dan Dia akan membuktikan kepada kalian cerita yang sangat menggembirakan. Aku tahu itu tidak akan dimengerti orang lain tapi masing-masing akan merasakannya," tulis Alistair Rodger Fairbrother.

 "Semua orang harus melakukan ini. Uang adalah setan dan itulah sebabnya mengapa begitu banyak orang bereaksi dengan sangat menyedihkan seperti ini. Mereka telah dibutakan oleh setan. Kebebasan sejati adalah bebas dari uang, tapi ini hanya berhasil jika mayoritas saling bergandeng tangan," tulis Jody Branson.

Sumber: tribunpekanbaru

Halaman :

Berita Lainnya

Index