Pengepel Lapangan Basket di China Dapat 'Durian Runtuh'

Pengepel Lapangan Basket di China Dapat 'Durian Runtuh'
Aksi Meng Fei mengepel lapangan basket (Foto: Youtube/Question Baby Q)

HARIANRIAU.CO - Hasil memang tak pernah menghianati usaha. Pepatah inilah yang tepat untuk menggambarkan sosok Meng Fei, pria 24 tahun asal China. Kini, sosok Meng banyak dibicarakan orang dari berbagai penjuru dunia. Meng menjadi populer setelah aksi gesitnya mengepel lapangan basket terekam dan tersebar luas di media sosial. 

Meng memiliki misi menjaga lantai lapangan tetap kering dan melindungi para pemain dari cedera.

Dilansir The Star, Meng mulai bekerja sebagai pengepel lapangan di Shenzen basket tahun 2013. Ia sendiri sebenarnya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang mempuni. SMA pun, pria ini tidak lulus.

Namun, Meng terus tekun dalam melakukan pekerjaanya. Saat seorang pemain basket jatuh, ia langsung berlari cepat menuju lapangan dan memfokuskan matanya pada titik-titik yang menyebabkan lapangan tersebut licin. 

"Saya akan mengepel lantai sekeras yang saya bisa, dan akan segera kembali setelah selesai," ungkapnya dikutip dari kumparan.com.

Meng mengepel lantai dengan begitu cepat dan semangat sehingga selama pertandingan berlangsung, ia juga menjadi sorotan. Dia bekerja dengan serius, penampilannya pun tak sembarangan. Ia telah mempersiapkan semuanya.

"Saya merapikan pakaian saya setiap kali sebelum memasuki arena. Saya akan mengoleskan gel pada rambut saya dan mengelap sepatu saya juga," sebut Meng. 

Pada Desember 2016 lalu, sebuah video yang menampilkan Meng berlari dengan membawa dua handuk serta mengepel lantai selama pertandingan yang ditampilkan di TV. 

Aksi Meng tersebut kemudian mendapat apresiasi dari para warganet China. Mereka memuji kerajianan, passion, dan kecepatan Meng dalam menjalankan tugasnya. 

Tak hanya warganet, Asosiasi Basket Nasional China (CBA) pun sempat menaruh perhatian pada sosok Meng. 

Karier Meng kemudian mencapai puncak setelah ia diundang dalam pertandingan CBA all star. Tak ingin membuang kesempatan langka itu, Meng kemudian benar-benar mempersiapkan dirinya. Ia berlari setiap paginya sepanjang 10 km untuk melatih kecepatannya. 

Aksi Meng kemudian terus menjadi sorotan media di China. Lagi-lagi ia ditawari kesempatan yang lebih besar lagi. Sekitar setengah tahun lalu, sebuah perusahaan teknologi di Beijing menawari Meng sebuah pekerjaan sebagai asisten manajer. Tenaga Meng nantinya akan dibanderol gaji sebesar 200 ribu yuan atau setara 430 juta rupiah lebih per tahunnya.

Meng kemudian mengambil kesempatan itu. Untuk melancarkan proses penerimaan, ia menghabiskan waktu hampir satu bulan untuk mengamati video orang wawancara kerja. Ia menganalisis proses tersebut secara detail dan hal itu kemudian membuahkan hasil. Ia diterima di perusahaan tersebut.

Meskipun begitu, Meng tak ingin segera mengakhiri kariernya sebagai pengepel lapangan basket. Ia pernah bermimpi suatu saat bisa mengepel lapangan basket NBA, kompetisi basket ternama Amerika Serikat. 

Tampaknya, mimpi Meng yang satu ini sebentar lagi akan menjadi kenyataan. Wang Zhizhi, pebasket terkenal asal China yang pernah bermain di NBA menawari Meng untuk mengepel lapangan pertandingan NBA. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index