9 Fakta Sosok Suliono, Penyerang Jemaat di Gereja

9 Fakta Sosok Suliono, Penyerang Jemaat di Gereja
Video saat pelaku menyerang jemaat Gereja Lidwina, Minggu (11/2/2018).

HARIANRIAU.CO - Suliono, 23, pelaku penyerangan terhadap empat jemaat gereja Katolik St Lidwina, Dukuh Jambon, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Jogjakarta, pada Minggu pagi (11/2), ditembak polisi.

Berikut fakta-fakta terkait pria asal Dusun Krajan, RT 2, RW 1, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jatim itu, dirangkum dari pemberitaan Radar Banyuwangi.

1. Suliono merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Orang tuanya bernama Mistaji, 57, dan Edi Susiyah, 53.

2. Mistaji menceritakan bahwa Suliono itu ketika berada di rumah merupakan sosok pendiam dan anak yang baik.

3. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMPN 1 Pesanggaran, Suliono sempat belajar di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng.

4. Suliono sempat tinggal di rumah kakaknya di Sulawesi, tepatnya di Desa Lantula Jaya, Kecamatan Witaponda, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Di rumah kakaknya yang menjadi basis NU, Suliono merasa tidak cocok dan sering berdebat dengan kakaknya.

5. Suliono pindah ke Palu, Sulawesi Tengah. Saat Suliono pulang kampung, cara berpakaian menjadi serba panjang seperti jubah.

6. Dia menentang kebiasaan di musala dan masjid kampung yang mengadakan pujian sebelum salat berjamaah. Dia menganggap pujian hanya menganggu orang tidur.

7. Seperti diceritakan Nuraini, 35, saudara misan pelaku, Suliono hanya akan menikahi perempuan yang memakai cadar.

8. Saat pulang kampung, Suliono mengajak debat seorang tokoh agama setempat. Suliono menetang kebiasaan warga membawa cok bakal atau selamatan ketika akan musim panen.

9. Suliono diduga merupakan jaringan teroris, anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), atau dikenal dengan kelompok Santoso cs.

sumber: pojoksatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index