Prajurit TNI Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata di Papua

Prajurit TNI Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata di Papua
Pratu SN seorang prajurit TNI AD merenggang nyawa setelah ditembak oleh kelompok separatis kriminal bersenjata, Senin (12/2/2018), di Pasar Sinak Punc

HARIANRIAU.CO - Menjelang Pilgub Papua situasi di Bumi Cenderawasih kembali memanas. Kali ini, Pratu SN seorang prajurit TNI AD dari Kodam XVII/Cenderawasih merenggang nyawa setelah ditembak oleh kelompok separatis kriminal bersenjata, Senin (12/2/2018), pukul 10.00 WIT di Pasar Sinak Kabupaten Puncak Jaya Papua.

Penyerangan oleh kelompok separatis kriminal bersenjata terhadap anggota TNI tersebut terjadi saat Pratu SN sedang belanja kebutuhan logistik Pos Satgasban.

"Ada lima orang anggota logistik Satuan Pengamanan Pos Sinak Puncak Papua bermaksud belanja kebutuhan anggota di pos ke Pasar Sinak. Namun ditengah-tengah keramaian pasar tiba-tiba lima orang anggota kelompok separatis kriminal bersenjata  bersenjata golok dan pistol menyerang anggota TNI yang sedang belanja di pasar," jelas Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kol Inf Muhammad Aidi, dalam pernyataan tertulis yang diterima MNC Media, Senin (12/2/2018).

Dalam kejadian penyerangan tersebut nahas bagi Pratu SN yang saat itu sedang terpisah dari kelompoknya mendapat serangan secara mendadak ditembak di bagian telinga kiri serta senjatanya berupa pistol dirampas KKSB. Setelah berhasil merampas pistol kelompok kelompok separatis kriminal bersenjata tersebut melarikan diri ke arah Kp Akenggeng Distrik Sinak.

Mendengar suara tembakan anggota pos dipimpin oleh Lettu Inf Iqbal datang memberi bantuan dan pengejaran namun mendapatkan tembakan balasan dari kelompok separatis kriminal bersenjata sehingga terjadi kontak tembak.

Sambil melancarkan tembakan anggota KKSB berhasil meloloskan diri ke arah hutan secara berpencar.

"Akibatnya satu orang anggota TNI dari Pos Pengamanan Sinak Kabupaten Puncak gugur dengan luka tembak ditelinga kiri dan saat ini sedang dalam proses evakuasi ke Jakarta untuk dikembalikan ke pihak keluarga," kata Kapendam.

sumber: sindonews

Halaman :

Berita Lainnya

Index