Kondom Tak Enak Buat Bercinta, Duterte Suruh Rakyat Memakannya

Kondom Tak Enak Buat Bercinta, Duterte Suruh Rakyat Memakannya
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto/Malacanang

HARIANRIAU.CO - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali membuat lelucon yang memicu kemarahan kelompok HAM. Kali ini, dia minta rakyat Filipina hindari penggunaan kondom karena tidak enak untuk berhubungan intim.

Duterte bahkan menyuruh rakyatnya untuk memakan alat kontrasepsi itu. Candaan Duterte itu muncul dalam sebuah acara pertemuan dengan para pekerja yang pulang dari Kuwait pada 13 Februari 2018.

”Hindari kondom karena kondom tidak menyenangkan,” katanya. “Makanlah itu kondom,” katanya lagi.

Senator Filipina, Risa Hontiveros, mengecam komentar Duterte tersebut. ”Presiden Duterte harus berhenti membuat pernyataan tanpa berpikir, ceroboh dan tidak bertanggung jawab atas biaya kesehatan masyarakat,” kata Hontiveros, dalam sebuah pernyataan.

”Presiden Duterte tampaknya terlalu peduli dengan kesenangan. Tidak ada yang menyenangkan atau lucu tentang meningkatnya kasus HIV dan kehamilan remaja kami,” lanjut Hontiveros.

Peneliti Human Rights Watch (HRW) Divisi Asia, Carlos Conde, mengatakan Duterte tidak bertanggung jawab karena meremehkan pentingnya alat kontrasepsi itu. Terlebih, kata dia, Filipina memiliki epidemi HIV yang paling cepat berkembang.

”Alih-alih mengkritik kondom sebagai penghambat kesenangan, Duterte harus mengambil tindakan yang berarti untuk melindungi kesehatan orang-orang Filipina dengan mendukung perubahan kebijakan yang sangat dibutuhkan untuk memperluas aksesibilitas dan penggunaan kondom di Filipina,” kata Conde dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs HRW pada Jumat 16 Februari 2018.

Sebelumnya, presiden yang terkenal karena umpatan kasarnya ini membuat komentar yang dianggap melecehkan kaum perempuan. Dia memerintahkan tentara militer untuk menembak pemberontak wanita komunis di bagian organ kemaluan.

Kantor Kepresidenan (Malacanang) Filipina mengonfirmasi bahwa perintah itu hanya lelucon.


sumber: sindonews

Halaman :

Berita Lainnya

Index