Wanita Menjerit dari Dalam Kuburnya! Setelah Dibuka Petinya, Kejadian Selanjutnya Bikin Pilu

Wanita Menjerit dari Dalam Kuburnya! Setelah Dibuka Petinya, Kejadian Selanjutnya Bikin Pilu
Koleksi yang paling mencolok adalah mobil Hummer berwarna putih dengan nomor polisi F 1051 GT/Kompas.com

HARIANRIAU.CO - Seorang wanita dilaporkan telah dikubur hidup-hidup dan dibiarkan terbaring di dalam peti matinya selama 11 hari.

Melansir dari Metro.co.uk, pihak keluarganya menghancurkan nisannya setelah penduduk setempat mendengar suara jeritan yang datang dari dalam kubur.

Tapi sayangnya sudah terlambat, saat mereka berhasil membuka peti kayunya, wanita bernama Rosangela Almeida dos Santos, itu telah meninggal.

Dilihat dari keadaan peti mati, Rosangela tampaknya telah berusaha mati-matian untuk keluar dari peti mati kayu, yang telah dipaku.

Santoz

Rosangela Almeida dos Santos (Metro)

Sebuah rekaman video menunjukkan kehebohan di pemakaman Senhora Santana di Riachao das Neves, Brazil bagian timur laut, saat sejumlah penduduk lokal mengeluarkan peti mati dan membuka tutupnya.

Beberapa orang pun meminta ambulans dipanggil, saat seseorang menyentuh kaki wanita tersebut dan mengatakan suhunya masih terasa hangat.

Rosangela dinyatakan meninggal di rumah sakit pada 28 Januari lalu dan dimakamkan keesokan harinya.

Namun, orang-orang yang tinggal di dekat pemakaman memberi tahu keluarganya bahwa mendengar jeritan dan suara pukulan yang berasal dari dalam kuburan, sekitar 9 atau 11 hari setelah Rosangela dimakamkan.

Tubuhnya dilaporkan sudah dalam posisi terbalik dan masih hangat, kapas yang ada di telinga dan lubang hidung wanita itu telah lepas.

Ia juga memiliki luka di tangan dan dahi, yang menunjukkan tampaknya dia telah mencoba untuk keluar dari peti.

Paku-paku di sekitar sisi tutup peti mati juga tampak terdorong ke atas, dan ada goresan dan darah di bagian dalamnya, klaim penduduk setempat.

Santos

Rosangela Almeida dos Santos (Metro)

Sebelumnya, Rosangela berada di Rumah Sakit do Oeste di Barreiras, di negara bagian timur laut Brasil, Bahia, selama seminggu karena mengalami kelelahan parah.

Dia menderita dua kali serangan jantung sebelum meninggal akibat 'septic shock', menurut surat kematiannya.

Wanita yang sudah menikah namun tidak memiliki anak tersebut, dilaporkan menderita pingsan sejak usia tujuh tahun dan rutin mengonsumsi obat anti-kejang.

(Metro)

Saat dinyatakan meninggal dunia, Rosangela dimakamkan di pemakaman di kota ia beranjak dewasa, Riachao das Neves.

Tapi Jumat lalu warga yang tinggal di jalan di samping pemakaman tersebut menjadi curiga setelah mendengar teriakan, suara pukulan, dan erangan dari dalam kuburan batu wanita tersebut.

Seorang ibu rumah tangga, Natalina Silva mengatakan kepada situs G1 Brazil, banyak orang telah mendengar jeritan pada malam hari.

Dia berkata, "Ketika sampai di sana tepat di depan makam, saya mendengar suara benturan dari dalamnya."

Kuburan tempat Santos dimakamkan

Kuburan tempat Santos dimakamkan (Metro)

"Saya pikir itu adalah anak-anak yang bermain di sekitar pemakaman yang sedang mencoba menjahili saya."

"Lalu saya mendengar suara erangan dua kali, dan setelah kedua erangan itu dia berhenti."

Ibu Rosangela, Germana de Almeida (66) mengatakan ketika mengeluarkan dan membuka peti mati mereka menemukan banyak luka di tubuhnya, yang menurut pengakuannya tidak ada saat Rosangela dikubur.

Dia berkata, "Dia (Rosangela) telah mencoba membuka tutupnya, bahkan paku yang dipalu pun menjadi longgar. Tangannya terluka, seperti sedang berusaha keluar. "

Ana Francisco Dias, yang tinggal di dekat pemakaman tersebut, mengatakan kepada stasiun TV Globo di Brazil, "Ada lebih dari 500 orang yang datang ke sini dan memenuhi pemakaman, semua orang melihat, banyak orang menyentuh kakinya dan semua orang merasakan bahwa dia masih hangat. Tubuhnya pun tidak terasa dingin."

Makam Santos

Makam Rosangela Almeida dos Santos (Metro)

Pihak keluarga pun meyakini, ada kesalahan saat Rosangela dinyatakan meninggal dunia dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Saudari Rosangela, Isamara Almeida, berkata, "Kami tidak ingin menuduh dokter, kami tidak ingin menimbulkan masalah, tapi kami menyaksikan situasi itu, tidak mungkin orang dikuburkan selama 11 hari dan tubuhnya masih terasa hangat."

Kepala polisi Arnaldo Monte, yang memimpin penyelidikan tersebut, mengatakan. "Kami hari ini mulai menerima pernyataan dari anggota keluarga dan orang lain."

"Jika perlu, kita akan menggali kembali jasad Rosangela Santos lagi sehingga kita bisa menemukan apa yang sebenarnya terjadi.'

Seorang juru bicara Rumah Sakit de Oeste yang menyatakan bahwa Rosangela telah meninggal mengatakan.

Pihak Rumah Sakit "akan memberikan semua informasi yang diperlukan yang diminta kepada keluarga dan pihak berwenang."

Halaman :

Berita Lainnya

Index