Seorang Balita Tewas Membeku karena Sang Guru Lupa Membawanya ke Dalam Sekolah

Seorang Balita Tewas Membeku karena Sang Guru Lupa Membawanya ke Dalam Sekolah
Balita ditemukan tewas karena gurunya lupa mengajaknya masuk ke dalam sekolah.

HARIANRIAU.CO - Seorang gadis berusia tiga tahun membeku hingga tewas setelah guru di sekolahnya lupa membawanya masuk ke dalam kelas setelah bermain.

Dilansir dari Elite Readers pada Senin (19/2/2018), padahal saat itu suhu mencapai -5 celcius di Moskow, Rusia.

Para guru pun mencari bocah bernama Zakhra Rzayeva setelah mereka baru mengingatnya dua jam setelah mereka masuk ke dalam sekolah.

Ketika mereka bergegas keluar mencarinya, mereka menemukan mayat Zakhra di balik tumpukan salju di taman bermain sekolah tersebut.

Mereka pun memanggil ambulans namun sudah terlambat, gadis kecil itu telah meninggal.

Setelah kejadian tersebut, sebuah penyelidikan kemudian dilakukan untuk menyelidiki kematian sang balita tersebut.

Para guru dan staf sekolah pun sudah diinterogasi oleh pihak polisi.

Komite investigasi Rusia, sebuah badan pemerintah yang menangani kejahatan berat, bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Orangtua Zakhra, Rizvan Rzayev dan Gulnara Shakhadat sangat terpukul oleh kejadian tersebut.

Mereka terlihat tertekan untuk berbicara.

Atas nama keluarga tersebut, Ramil Gadzhiyev, seorang teman keluarga pun mengeluarkan pernyataan.

Ramil mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan guru anak tersebut.

Namun, mereka menyangkal telah meninggalkan Zakhra di luar sekolah terlalu lama.

Menurut mereka, anak-anak pergi bermian pada pukul 11.00 waktu setempat,tapi mereka semua masuk ke dalam untuk makan siang. Mereka melihat anak itu terbaring di tanah.

"Itulah yang saya dengar saat saya bertanya kepada mereka. Tapi saya tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Pihak berwenang akan menentukan itu," kata Ramil.

Diketahui, saat suhu sudah mencapai minus, orang cenderung akan mengalami kondisi hipotermia.

Hiportemia adalah keadaan darurat medis yang terjadi saat tubuh kehilangan suhu panas lebih cepat. Akibatnya, suhu tubuh menjadi sangat rendah.

Bayi dan anak kecil rentan terhadap bahaya hiportermia karena mereka tidak dapat berkomunikasi bahwa mereka kedinginan.

Dengan demikian, orangtua, pengasuh, dan guru harus berhati-hati saat anak-anak keluar pada musim dingin.

Anak-anak harus memakai perlengkapan yang tepat untuk suhu dingin dan jangan ditinggalkan dalam waktu yang lama.

Sumber: TribunWow.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index