Diduga Mengantuk, Mobil Personel Band Navicula Tabrak Pohon dan Warung,Teman Wanitanya Tewas

Diduga Mengantuk, Mobil Personel Band Navicula Tabrak Pohon dan Warung,Teman Wanitanya Tewas
Mobil Daihatsu yang dikendarai basis Navicula Made Indra dan teman perempuannya menabrak pohon dan warung. Insiden ini mengakibatkan teman perempuanny

HARIANRIAU.CO - Nasib malang menimpa penemudi dan juga penumpang Mobil Daihatsu Xenia DK 1182 GK yang dikemudikan personil band Navicula, Made Indra, 33, pada Sabtu dini hari (24/3) pukul 00.45, menyeruduk pohon dan warung kopi.

Akibat kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Raya Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati itu, teman perempuannya, Afi Riyani, 22, meninggal dunia.

Sedangkan, Made Indra dirawat di RS Sanglah karena tidak sadarkan diri. Kasat Lantas Polres Gianyar, AKP Gusti Udayani Addi, langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai kecelakaan maut tersebut.

“Itu terjadi karena out of control (kehilangan kendali, red),” ujar AKP Udayani. Menurut Udayani, mobil yang dikemudikan Indra, basis band Navicula itu melaju dari arah Ubud (utara) menuju Denpasar.

Usai dari tempat konser, Indra bersama teman perempuannya, Afi langsung menuju Denpasar melewati jalur Batuan.

Setelah melewati patung bayi Sakah, kendaraan Indra awalnya menabrak pohon perindang jalan. Terakhir menyeruduk tiang beton penyangga warung di bagian barat jalan. “Mobil ringsek, sementara kami titip dulu (di TKP). Rencananya akan kami akan amankan (di Polres),” ujarnya seperti dimuat RadarBali.

Indra dan Afi pun tergolek di dalam mobil. Afi mengalami cedera kepala berat, hidung keluar darah, telinga kanan keluar darah hingga meninggal di tempat. Sedangkan, Made Indra yang bassis Band Navicula ini mengalami luka parah pada perut dan telinga kiri.

Kedua korban ini sempat dilarikan ke RS Ari Canti Mas, Ubud, tak jauh dari lokasi kejadian. Made Indra yang kondisinya kritis tak sadarkan diri, lalu dirujuk ke RS Sanglah Denpasar.

Kasatlantas Polres Gianyar AKP Gusti Udayani Addi belum biaa memastikan penyebab kecelakaan. “Kami tidak temukan ada minuman keras. Kami juga belum pastikan ada kabar cekcok (di dalam mobil saat berkendara, red). Dugaan sementara pengemudi (Indra, red) mengantuk,” terangnya.

Disinggung mengenai kecepatan mobil, bisa dipastikan melaju dalam kecepatan tinggi. “Kalau dilihat dari kerusakan mobil, itu lebih kencang. Apalagi jalannya mulus dan kondisinya sepi, memungkinkan untuk ngebut,” terangnya.

Dalam kasus ini, kepolisian masih minim petunjuk. “Saksi tidak ada yang melihat. TKP ramai kan setelah kejadian. Korban juga masih tergolek di rumah sakit,” jelasnya.

Mengenai penanganan perkara semacam itu, polisi belum bisa mengambil sikap. “Kalau kecelakaan tunggal, pengemudi jadi korban. Sekarang korban belum bisa dimintai keterangan,” terangnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index