HARIANRIAU.CO - Tim gabungan pemburu Harimau Sumatera, mulai menerapkan strategi berbeda dalam mencari Bonita. Harimau betina tersebut belakangan makin menimbulkan keresahan karena menerkam dua orang warga Indragiri Hilir hingga tewas.
Tim penyelamat satwa langka sebelumnya telah berupaya mengejar Bonita. Namun hewan dilindungi tersebut berhasil meloloskan diri.
Kini tim mengendorkan upaya pencarian.
Bukan karena lelah dan pesimis, melainkan tim memiliki strategi.
Tujuan mengendorkan pencarian ini untuk memberi waktu bagi Bonita agar bisa recovery.
Atau pemulihan diri setelah mendapat kepungan terus menerus di arealnya.
"Setelah diblokade selama beberapa hari, dan juga ditembak dia mulai sadar akan kehadiran kita. Oleh sebab itu ketika dia bergerak melambung dan keluar dari kepungan yang itu adalah daerah berhutan di green belt. Kita mengendurkan tekanan. Ini strategi untuk memberikan fase recovery terhadap Bonita, agar perilakunya kembali seperti sebelumnya," ungkap Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo, minggu (25/3/2018) dilaporkan Tribun.
Upaya memberi ruang kepada Bonita untuk mengembalikan perilakunya seperti semula dimaksudkan agar harimau betina ini bisa kembali masuk ke areal pencarian tim gabungan BBKSDA, Polri, dan TNI serta masyarakat.
Selain upaya ini, tim juga mempersiapkan sejumlah umpan yang dipasang di titik strategis tempat Bonita biasa melintas.
Tujuannya tentu saja untuk memaksimalkan kinerja perangkap yang telah dipasang.
"Kita juga sudah menyiapkan umpan-umpan yang akan kita pasang dan ikat di posisi strategis untuk menyambut kemunculannya kembali lagi," lanjut Hutomo.
Selain strategi ini, tim juga melakukan penyegaran terhadap personel yang melakukan patroli.
Tim lama akan digantikan oleh tim baru berpatroli mencari harimau Bonita.
"Patroli tetap berlangsung, sambil pergantian tenaga baru agar lebih fresh," tandasnya.
.jpeg)
