Facebook Minta Maaf ke Publik, Netizen Mulai Tak Percaya Lagi

Facebook Minta Maaf ke Publik, Netizen Mulai Tak Percaya Lagi
facebook

HARIANRIAU.CO - Pengguna aplikasi sosial media Facebook di Amerika Serikat dan Jerman mengaku kehilangan kepercayaan pada aplikasi tersebut pasca pernyataan maaf yang dipublikasikan di surat kabar setempat oleh pihak Facebook.

Diketahui bahwa pendiri Facebook dan kepala eksekutif Mark Zuckerberg meminta maaf atas “pelanggaran kepercayaan” dalam iklan yang ditempatkan dalam iklan di sejumlah media di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk The Observer di Inggris dan New York Times, Washington Post dan Wall Street Journal.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi informasi Anda. Jika kami tidak bisa, kami tidak pantas mendapatkannya,” begitu bunyi iklan permintaan maaf tersebut.

Jaringan media sosial terbesar dunia itu diketahui menjadi sorotan dan di bawah pengawasan pemerintah di Eropa dan Amerika Serikat.

Iklan Permintaan Maaf Facebook

Iklan Permintaan Maaf Facebook di salah satu media cetak di Amerika.

Hal itu setelah munculnya dugaan konsultan Inggris, Cambridge Analytica, secara tidak semestinya memperoleh akses ke informasi pengguna Facebook untuk membangun profil pemilih Amerika.

Informasi tersebut kemudian digunakan untuk membantu memilih Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2016.

Akibat dugaan tersebut, krisis kepercayaan muncul terhadap Facebook dan perusahaan itu berupaya untuk memperbaiki reputasinya di antara pengguna, pengiklan, anggota parlemen dan investor.

Menurut surveiyang diterbitkan oleh Bild am Sonntag, surat kabar terbesar yang dijual di Jerman, menemukan 60 persen orang Jerman takut Facebook dan jaringan sosial lainnya memiliki dampak negatif pada demokrasi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index