HARIANRIAU.CO - Wanita muda asal Kanada, Shakti, didatangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dia adalah animal communicator yang diperbantukan untuk ikut dalam tim terpadu melacak harimau liar Bonita.
Saat ini wanita muda itu sudah berada di lokasi konflik di Pelangiran, Indragiri Hilir, Riau.
"Shakti ahli dalam animal communicator sehingga KLHK mengirimnya ke Riau untuk membantu tim di lokasi," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono dalam perbincangan dikutip dari laman detikcom, Rabu (4/4/2018).
Wanita asal Kanada itu memiliki nama lengkap Shakti Wolvers Teegh kelahiran 1996. Dia bergabung dengan tim terpadu dari BBKSDA Riau, TNI/Polri, dan aktivis lingkungan. Tapi, menurut Haryono, wanita muda itu bukanlah pawang atau ahli dunia perdukunan. Karena Shakti nantinya di lokasi akan mencari tahu keberadaan harimau liar Bonita dari aumannya."
Artinya suara auman harimau itu. Shakti akan membaca posisi harimau tersebut. Gelombang suara itulah yang akan diterjemahkannya, jadi ini bukan magic," kata Haryono.
Menurut Haryono, Shakti juga sudah pernah dimintai bantuan dalam penanganan masalah satwa.
"Dia pernah juga dimintai bantuan soal orang utan di Kalimantan dan persoalan gajah di Lampung," kata Haryono.
Sebagaimana diketahui, sudah 3 bulan ini harimau Bonita belum bisa dievakuasi dari lokasi konflik. Bonita sudah menyerang dua warga hingga tewas.
Korban pertamanya, Jumiati, yang diserang di perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation pada 3 Januari lalu. Selanjutnya, korban kedua, Yusri, tewas diserang di Dusun Danau, masih di kecamatan yang sama.
.jpeg)
