Petahana Belum Tentu Aman, Bisa Kalah di Pilkada Serentak

Petahana Belum Tentu Aman, Bisa Kalah di Pilkada Serentak

HARIANRIAU.CO - Direktur Eksekutif Indo Consulting Network, Whisnu Sentosa menyebut petahana bukan berarti dalam posisi aman di momentum pilkada serentak 2018 ini. Whisnu menyebut pergeseran fenomena politik ini dari variabel parpol menjadi figur adalah salah satu alasannya.

“Saat inikan ada pergeseran fenomena politik, perspektif perilaku pemilih dari awalnya melihat parpol yang mengusung berubah menjadi faktor figuritas yang utama, jadi kandidat petahana yang secara kalkulasi peta parpol di masing masing tempat merasa unggul tidak berarti aman secara suara,” kata Whisnu melalui rilisnya, Jumat (6/4/2018).

Selain faktor tersebut Whisnu juga menilai generasi milenial menjadi faktor penentu dalam pilkada serentak mendatang. Baginya kalangan muda bisa ikut menentukan kandidat mana yang berpeluang menang dalam pilkada.

“Jangan dilupakan juga adalah faktor pemilih. Generasi milenial baik pemilih pemula maupun muda bisa ikut menentukan siapa kandidat berpeluang. Itulah kenapa banyak kepala daerah muda muncul, bahkan muncul parpol yang mengusung platform dan semangat anak muda, karena kalangan ini sangat bisa menentukan peluang. Jadi meskipun petahana kalau tidak bisa menarik hati kalangan ini bisa jadi tenggelam,” imbuh Whisnu.

Terakhir Whisnu sebut faktor branding dan citra kandidat sangat diperlukan. Menurutnya kandidat yang tidak bisa menjaga citra akan ditinggalkan pemilih meskipun memiliki kapabilitas dalam memimpin.

“Harus belajar dari fenomena yang sudah ada. Pilkada Jakarta misalnya. Petahana tumbang karena dianggap punya masalah soal etika. Hal yang dianggap sederhana ini bagi masyarakat kita yang memiliki adat ketimuran ternyata fatal. Jadi baik-baiklah menjaga branding dan citra baik dalam proses memimpin maupun dalam komunikasi pada masyarakat,” pungkas Whisnu.

Sumber: halloriau

Halaman :

Berita Lainnya

Index