Bahaya Mengintai dari Pengharum Ruangan

Bahaya Mengintai dari Pengharum Ruangan
seberapa aman menggunakan pengharum ruangan bagi kesehatan? (Foto: foculvietii)

HARIANRIAU.CO - Beristirahat di ruangan yang luas dipenuhi ornamen unik bersanding dengan tembok berwarna cerah tentunya dapat membuat orang betah berlama-lama. Ditambah lagi kondisi ruangan yang beraroma alam dan bunga, tentu dapat menambah tingkat relaksasi Anda yang ingin beristirahat, bukan?

Tak mengherankan bila tidak sedikit produk-produk yang ada di pasaran menciptakan produk rumah tangga seperti yang diidam-idamkan. Mulai dari pewarna hingga pengharum ruangan dengan aneka aroma. Sayangnya, produk tersebut banyak menggunakan bahan kimia industri yang dapat membahayakan kesehatan.

Lantas, seberapa aman menggunakan pengharum ruangan bagi kesehatan? Untuk mengetahuinya, yuk simak artikel berikut ini!

Kandungan dalam pengharum ruangan

Sebelumnya, mari kita sama-sama periksa dan mengenal lebih dalam kandungan apa saja yang terdapat dalam pengharum ruangan.

Biasnya sebagian besar produk pengharum ruangan mengandung sejumlah zat kimia seperti phthalates, asetaldehida, toluene stirena, chlorbenzene, paradichchlorobenzene, formaldehyde, dan benzene. Kemudian yang menjadi pertanyaan, apakah zat tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia?

Pada tahun 2005, Bureau European des Union de Consommateurs melakukan penelitian tentang pengharum ruangan. Penelitian itu menemukan bahwa kandungan neurotoksin, senyawa organik volatil atau Voc (racun penyerang sistem saraf) yang dihasilkan oleh produk jenis pengharum ruangan mencapai 4.000-5.000µg/m3 di udara.

Nah, mengacu Material Safety Data (MSDS), jika konsentrasi bahan kimia tersebut mencapai batas tersebut. Maka dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan bagi manusia. Yang ditimbulkan mulai dari iritasi mata dan kulit, sakit kepala, hingga mual dan muntah.

Selain itu, dalam tingkatan yang lebih parah. Penggunaan pengharum ruangan secara berlebihan juga bisa memicu kambuhnya penyakit asma, sesak napas, radang tenggorokan, tremor, hingga menyebabkan koma, lho!

Selanjutnya, studi yang dilakukan bersama-sama oleh National Resource Defense Council, University of California, University of Washington dan Environmental Protection Agency pada tahun 2006 mengungkapkan, kandungan bahan kimia phthalate dalam pengharum ruangan dapat menyebabkan kelainan hormonal, cacat lahir dan juga gangguan reproduksi.

Bahkan, sebuah peneltian terbaru lainnya menyebutkan, pengharum ruangan juga dapat meningkatkan peluang wanita menderita kanker payudara, lho! Tidak disangka, ya!

Apakah penggunaan pengharum ruangan harus dihentikan?

Memang, bahan kimia di atas dapat mengancam gangguan kesehatan. Tapi tenang saja! Anda bisa kok membuat pengharum ruangan sendiri di rumah dengan bahan-bahan alami. Nah, berikut ini beberapa alternatif pengharum ruangan buatan sendiri.

  • Kombinasi irisan jeruk, kayu manis, serta cengkeh yang dicampur di dalam stoples berisi air secukupnya.
  • Kombinasi irisan lemon, rosemary, dan ekstrak vanilla yang dicampur di dalam stoples berisi air secukupnya.
  • Kombinasi irisan jeruk nipis, thyme, daun mint, dan ekstrak vanilla yang dicampur di dalam stoples berisi air secukupnya
  • Kombinasi irisan jeruk dan jahe, serta ditambahkan ekstrak almon yang dicampur di dalam stoples berisi air secukupnya Daun pinus, daun salam, biji pala
  • Kombinasi biji pala yang telah dikupas kulitnya, kemudian ditambah daun pinus dan daun salam yang dicampur dalam stoples berisi air secukupnya

Setelah bahan disiapkan, simpan stoples di dalam freezer terlebih dahulu selama 1-2 minggu. Jika sudah, hangatkan toples terlebih dahulu hingga aroma di dalamnya dapat keluar sepenuhnya.

Alternatif lainnya adalah, Anda bisa menambahkan tumbuhan hidup di dalam rumah seperti pohon geranium, melati arah, sitrus, eucalyptus, gardenia, salam mani, stephanotis, kemuning, tea rose, anggrek korsase, anggrek oncidium, bunga hoya, bunga terompet dan bunga kamboja.

Sumber: merahputih

Halaman :

Berita Lainnya

Index