Guru yang Tewas Digorok Adik Ipar Ternyata Wali Kelas Terbaik

Guru yang Tewas Digorok Adik Ipar Ternyata Wali Kelas Terbaik
Petugas mengevakuasi jenazah Suwadi yang dibunuh adik iparnya di depan rumahnya di Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan kemarin. Tampak warga

HARIANRIAU.CO - Kabar duka yang menewaskan seorang guru di tangan adik iparnya sendiri, Panji (33), kemarin (13/4) mengagetkan para guru SMK 3 Balikpapan.

Dedy Leliyadi mengatakan tak menyangka nasib buruk menemui rekan kerjanya tersebut.

“Beliau orang yang baik dan dekat dengan anak-anak. Kalau saya bilang wali kelas yang paling baik itu salah satunya beliau,” ujar guru SMK 3 Balikpapan itu.

Hal itu karena Suwadi bisa menempatkan diri dan membaur bersama para siswanya.

Ya Tuhan! Pulang Ngajar, Guru SMK ini Digorok Adik Ipar Hingga Tewas di Depan Istri dan Anak

Bahkan, guru bahasa Indonesia tersebut kerap jadi tempat mencurahkan isi hati (curhat) oleh siswanya. Sementara di mata para guru, Suwadi adalah orang lurus yang tak suka neko-neko.

“Komunikasi dengan guru lainnya berjalan baik dan sudah seperti keluarga. Beliau memang orangnya tidak banyak ngomong. Ngomong seperlunya saja. Kalau ngobrol juga banyak senyum. Saya masih kaget, hari ini memang tidak sempat ketemu. Tapi kata teman-teman tadi beliau masuk seperti biasa,” pungkas guru Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan itu seperti dilaporkan prokal.co.

Senada, Wakil Kepala Kesiswaan SMK 3 Balikpapan Adik Sujarno menyebut, Suwadi merupakan sosok yang sangat baik. Dia adalah wali kelas yang paling dekat dan perhatian dengan para siswanya.

Saking perhatiannya, Suwadi sering berkunjung ke rumah siswanya untuk mencari tahu ketika siswa tersebut ada masalah.

“Misalnya ada yang nilainya tiba-tiba turun, beliau datangi ke rumah dan konsultasi dengan orangtua anaknya langsung,” ujarnya. Adik mengaku kaget dengan kabar duka yang begitu mendadak tersebut. Apalagi, pagi hari kemarin dia masih sempat berbincang dengan Suwadi.

“Beliau baru saja mendatangi salah satu siswanya yang sudah beberapa hari enggak masuk sekolah. Ternyata karena enggak punya uang saku. Makanya tadi (kemarin) diskusi dengan saya, karena saya yang pegang dana sosial. Rencananya mau diberi bantuan karena ada program bantuan untuk siswa yang orangtuanya kurang mampu,” tambahnya.

Hubungan Suwadi dengan para guru disebut juga sangat baik. “Beliau itu orangnya sangat sopan. Jadi kami juga nyaman dan enggak pernah punya masalah dengan guru-guru lainnya,” imbuhnya. Setelah mendengar kabar, pihaknya bersama para guru langsung mendatangi rumah duka.

Halaman :

#Tewas Dibunuh

Index

Berita Lainnya

Index