HARIANRIAU.CO - Banyak cara orang untuk mendapatkan nafkah. Jika terasa cara baik belum bisa memenuhi kebutuhan hidup, ternyata masih ada sebagian orang mencari nafkah tambahan dengan cara bekerja menjadi seorang gigolo.
Salah satunya adalah kisah pria berinisial Putra. Pria ini mengaku lulus SMA sekitar tahun 2010. Kemudian selepas itu ia melanjutkan kuliah sarjana strata 1 di Salatiga.
“Sehabis lulus SMA saya kuliah, Mbak. Kebetulan pas adek aku (kembaran, red) lulus SMP juga saat itu,” aku cowok panggilan ini.
Putra mengaku, ayahnya berpesan agar ia mengalah jika ingin adiknya lanjut sekolah ke SMA
“Saya diminta Ayah buat mengalah demi adik saya sekolah di tingkat SMA. Akhirnya saya memilih stop kuliah,” bebernya, Sabtu (5/5/2018).
Pada masa itu, lanjutnya, Putra mendapatkan pekerjaan ke Cikarang sekitar tahun 2011.
“Saat itu umur saya 20 tahun. Saya kerja buat biayain adik kembar sekolah SMA,” ujarnya.
Selain itu, rupanya kehidupannya di Cikarang dirasa sangat kurang buat hidup selama sebulan. Sejak itu ia berpikir keras bagaimana bisa menambah penghasilan buat biaya hidup.
“Saya mikir keras, daripada jadi maling atau rampok yang merugikan orang lain, mending jual diri,” katanya.
Ketika ditanyakan soal tarif sekali main, Putra memberi tahu tarif sekali main Rp 500 ribu sampai check out.
Lebih mencengangkan lagi ketika ditanyakan soal booking pada saat mendekati Ramadhan hingga jelang lebaran.
“Mendekati Ramadhan hingga menjelang lebaran malah banyak yang BO (booking online, red),” pungkasnya.
Sumber: pojoksatu
.jpeg)
