HARIANRIAU.CO - Gedung Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Jalan Slapanjang Neglasari, Kota Tangerang beralih fungsi menjadi sarang prostitusi.
Para pekerja seks komersil (PSK) leluas menjajakan diri di tempat ini lantaran lokasinya yang tersembunyi dan tidak optimalnya pengawasan aparat. Selain itu, lokasi ini juga jauh dari jalan raya dan penerangan di tempat itu sangat minim.
Pada Minggu malam (6/5/2018) jajaran Polsek Neglasari melakukan azia di tempat ini. Puluhan PSK yang mangkal kocar-kacir saat petugas datang. Mereka kabur ke area persawahan.
Polisi menemukan beberapa kamar yang terbuat dari bilik bambu di tempat ini. Diduga, bilik bambu tersebut merupakan tempat PSK melayani pria hidung belang.
Menurut Kapolsek Neglasari Kompol Robinson Manurung, karena lokasi prostitusi tersebut telah lama ada, kebanyakan pria lelaki hidung belang yang datang ke lokasi itu biasanya mengetahui dari mulut ke mulut.
“Prostitusi di belakang BNP2TKI Kota Tangerang itu sudah sekitar 2 tahun lebih. Hingga saat ini, dari informasinya, setiap harinya sekitar 20 PSK yang mangkal,” ujar Manurung dikutip harianriauco dari laman pojoksatu.id.
Dari hasil razia, kata Manurung, dua PSK yang berasal dari Kota Tangerang dan Cengkareng itu mengaku membayar sewa ke pemilik kamar sebesar Rp50 ribu, untuk sekali pakai.
“Dari pengakuan pemilik kamar itu, dari Rp 50 ribu dirinya juga harus memberikan Rp10 ribu kepada oknum warga untuk biaya keamanan,” katanya.
Kini pihak kepolisian masih mengembangkan kasus tersebut, demi terciptanya situasi yang kondusif. “Sehingga rencananya, bangunan semi permanen tersebut akan dibongkar,” jelasnya.
.jpeg)
