Update Korban Meninggal Bom Surabaya, Bisa Lebih dari 11 Orang dan Terus Tambah

Update Korban Meninggal Bom Surabaya, Bisa Lebih dari 11 Orang dan Terus Tambah

HARIANRIAU.CO - Jumlah korban bom Surabaya dipastikan akan terus bertambah dari jumlah awal yang disebutkan yakni sembilan orang.

Berdasarkan catatan sementara polisi, jumlah korban meninggal dunia bom Surabaya itu kini bertambah menjadi 11 orang.

Akan tetapi, polisi sendiri masih belum bisa memberikan seluruh identitas dan nama-nama korban meninggal tersebut.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Magera, Minggu (13/5/2018).

“Saya pastikan jumlahnya (korban meninggal) bertambah. Lebih dari 11,” kata Barung.

Sampai saat ini, lanjut Barung, pihaknya masih terus melakukan proses otopsi terhadap jenasah korban meninggal teror di Kota Pahlawan tersebut.

“Untuk korban meninggal, pos antem mortem dan pos mortem dipusatkan di RS Bhayangkara saja,” sambung dia.

Untuk pelaku bom Surabaya sendiri, terduga pelaku bom bunuh diri adalah satu keluarga yang merupakan anggota JAD dan JAT.

Demikian diungkap Kapolri Jendral Tito Karnavian kepada awak media di Mapolda Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) sore.

terduga pelaku diketahui pasangan suami-istri, Dita Apriyanto dan Puji Puswati, serta empat anaknya, Fadil (18), Firman Halim (16), Fadilah Sari (12) dan Pamela Rizkita (9).

Untuk Fadil dan Firman Halim, kata Kapolri, melakukan bom bunuh diri di Gereja Jalan Ngagel Madya itu meledak pada pukul 06.30 WIB dan menjadi aksi pertama.

Sedangkan Puji Puswati bersama dua putrinya, melakukan bom bunuh diri di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB.

Sementara Dita Apriyanto, melakukan penyerangan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna pad pukul 07.53 WIB.

“Dita men-drop istri dan dua anak perempuannya di DKI Diponegoro,” terangnya.

Tito menambahkan, saat ini polisi masih melakukan pendalaman. Termasuk, memastikan jenis bahan peledak.

“Mereka (pelaku) menggunakan modus atau cara pengeboman yang berbeda. Jenis bahan peledaknya masih kami teliti bersama tim forensik,” kata Tito.

Usia serangan bom di tiga gereja di Surabaya itu, beredar surat terbuka yang ditujukan langsung kepada para kelompok teroris tersebut.

Entah dari mana awal dan siapa penulis surat terbuka tersebut. Yang jelas, surat itu menunjukan bahwa aksi teror itu sama sekali tak membuat takut.

Berikut surat terbuka untuk teroris terkait Bom Surabaya:

SURAT TERBUKA UNTUK TUAN TERORIS DI MANAPUN KALIAN BERADA

Maaf tak mengucap salam, karena aku tidak tahu apa agamamu dan apa yang kau percayai

Kitab apa yang kau baca hingga kau merasa paling benar, kitab mana yang mengajarkan membunuh orang di luar peperangan?

Pemimpin mana yang kau ikuti hingga langkah yang kau ambil melampaui ajaran para nabi?

Ibu mana yang melahirkanmu hingga mati rasa belas kasihmu?

Ayah mana yang membimbingmu sehingga rasa ketakutan yg kau ciptakan dalam aksimu?

Makanan apa yang mengalir ketubuhmu sehingga kau merasa terpilih sebagai mesin pencabut nyawa.

Pakaian apa yang kaupakai hingga kau merasa gagah, tak tersentuh neraka.

Kalau kau pikir tindakanmu akan mencapai mimpimu, kupastikan jauh dari itu…tumpuan kebencian terarah pada kelompokmu.

Bagaimana mimpimu membangun peradaban tanpa ada simpati dari manusia?

Alih alih menegakkan kebenaran … yang lahir justru antipati…ketakutan…

Makin lama generasi ini makin jauh dari agama…takut dengan agama…

Saat itu tiba, kau ikut bertanggungjawab meng-atheis-kan dunia ini!!!

Pastinya kau bukan representasi islam, pastinya juga bukan representasi nasrani, hindu atau budha.

Agama yang kutahu mengajarkan cinta kasih sesama manusia, kelembutan, kesabaran.

Sembah pada Tuhan seharusnya menghindarkan perbuatan keji dan munkar.

Broadcast sebanyak-banyaknya surat terbuka untuk teroris ini ke semua group yang Anda gabung, setidaknya teroris berkurang satu.

Salam Perang Lawan Teroris

Jaya Indonesiaku

NKRI HARGA MATI

Halaman :

Berita Lainnya

Index