Motif Batik Ceplok Segoro Amarto Dijiplak, Dijual Lebih Murah, Dekranasda Tempuh Jalur Hukum

Motif Batik Ceplok Segoro Amarto Dijiplak, Dijual Lebih Murah, Dekranasda Tempuh Jalur Hukum

HARIANRIAU.CO - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta sedang geram lantaran motif batik Ceplok Segoro Amarto dijiplak tanpa izin. Hasil jiplakannya pun dijual dengan harga lebih murah sehingga dapat mematikan kreasi perajin yang sudah mengantongi izin produksi.

Ketua Pengurus Harian Dekranasda Kota Yogya Tri Karyadi Riyanto menyebut motif batik Ceplok Segoro Amarto sudah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada akhir 2017 lalu. Pemegang hak ciptanya Dekranasda Kota Yogya dengan jangka waktu perlindungan selama 50 tahun sejak dicatatkan. "Sesuai aturan, karena hak cipta atas motif batik Ceplok Segoro Amarto dimiliki Dekranasda Kota Yogyakarta, maka pihak manapun yang ingin menduplikasi harus izin ke kami," jelasnya, Senin (11/6/2018).

Sedangkan perajin yang memperoleh izin untuk menggandakan dan menggunakan motif batik tersebut adalah perajin di bawah binaan Dekranasda Kota Yogya. Meski begitu, perajin yang mengantongi izin produksi itu pun harus mengacu pada pembuatan batik yakni hanya dengan metode cap atau tulis, bukan printing.

Selain itu, harga untuk selembar kain batik dengan motif Ceplok Segoro Amarto sudah diatur yakni Rp 90.000 permeter. Hal ini supaya tidak memunculkan persaingan antarperajin batik. "Kami selalu menekankan batik yang dibuat harus berkualitas. Sekarang justru muncul kain printing dengan motif batik Ceplok Segoro Amarto. Harganya pun jauh lebih murah yakni Rp 90.000 perdua meter. Dua kali lipat lebih murah dari perajin yang punya izin resmi," geramnya.

Tri Karyadi menyebut, sudah ada dua lokasi yang menjual kain bermotif Ceplok Segoro Amarto di Kota Yogya. Bahkan kain yang dijual diberi cap nama toko yang menjual. Pihaknya pun sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk kemungkinan untuk membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum. "Tujuan kami untuk melindungi perajin batik yang berada di bawah binaan Dekranasda Kota Yogya," jelasnya.

Motif batik Ceplok Segoro Amarto merupakan kreasi dari Ignatius Suparjoko yang memenangi Lomba Desain Batik Khas Yogya yang diselenggarakan Dekranasda Kota Yogya pada 2015 silam. Batik bermotif Ceplok Segoro Amarto kemudian digunakan sebagai seragam pegawai di lingkungan Pemkot Yogya bahkan diberikan hingga ke tingkat RT dan RW.

Halaman :

Berita Lainnya

Index