Polisi: Jangan Kaitkan Bencana KM Sinar Bangun dengan Ikan Mas

Polisi: Jangan Kaitkan Bencana KM Sinar Bangun dengan Ikan Mas
Postingan Rismon di akun Facebook-nya. (Facebook/rismonrajamangatursirait)

HARIANRIAU.CO - Isu penangkapan ikan mas berukuran besar di Danau Toba, sempat disebut-sebut menjadi awal malapetaka tenggelamnya KM Sinar Bangun, Senin (18/6/2018) kemarin. Cerita yang disampaikan akun Facebook Rismon Raja Mangatur Sirait (34) pada Rabu (20/6/2018), sempat viral di media sosial.

Kepolisian Daerah Sumatera Utara, melalui Kasubdit Penmas, AKBP MP Nainggolan, meminta masyarakat tak mengait-ngaitkan tragedi ini dengan hal-hal lain.

Dalam postingan Rismon Raja Mangatur Sirait dikatakan, pada Minggu (17/6/2018) sekira pukul 16.30 Wib, ada pemancing di Desa Paropo Tao Silalahi yang mendapat ikan mas seberat 14 kilogram.

Menurut Rismon para pemancing yang menangkap ikan mas besar itu tak mengindahkan saran para tetua untuk mengembalikan ikan mas tersebut ke Danau Toba. Alih-alih dikembalikan, ikan mas itu akhirnya dibawa ke rumah untuk dimasak dan dimakan.

Kemudian menurutnya pada Senin (18/6/2018) sore, terjadilah angin puting beliung yang menimbulkan angin kencang dan ombak besar di Danau Toba, tepatnya di Tao Silalahi Paropo. Peristiwa itu akhirnya menyebabkan KM Sinar Bangun yang sedang melintas di sana tenggelam.

AKBP MP Nainggolan menyatakan pihaknya tak tahu-menahu soal ini. Menurut Nainggolan, hanya 2 hal faktor penyebab kecelakaan KM Sinar Bangun ini. Pertama adalah faktor cuaca buruk, kedua adalah kelalaian manusia. Sama sekali tak ada kaitannya dengan hal lain, termasuk isu liar mengenai ikan mas.

“Nggak ngerti kita soal cerita ikan mas. Pokoknya ini tragedi. Mungkin faktor alam dan mungkin faktor over kapasitas. Hanya itu saja,” ujarnya seperti dikutip dari akun Instagram resmi Polda Sumatera Utara, Jumat (22/6/2018) dikutip dari laman metro24jam.com.

Polisi hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan di samping ikut membantu melakukan pencarian para korban yang dinyatakan hilang.

Polisi sendiri sudah mengamankan nakhoda KM Sinar Bangun berinisial SS dari kediamannya pada Kamis (21/6) dan dibawa ke Polres Samosir untuk menjalani pemeriksaan.

Meski begitu, pemeriksaan belum bisa dilakukan karena SS mengalami trauma. “Nanti kita cek dulu apa sudah diambil keterangan atau tidak,” kata AKBP MP Nainggolan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index