HARIANRIAU.CO - Seorang wanita berusia 21 tahun menjadi orang termuda di AS yang menjalani transplantasi wajah. Katie Stubblefield mengalami luka serius di wajahnya setelah mencoba bunuh diri pada usia 18 tahun, dengan menembak dirinya menggunakan senapan.
Transplantasi wajah Katie dilakukan tahun lalu, dan bertujuan untuk mengembalikan struktur dan fungsi wajahnya, seperti mengunyah, bernapas, dan menelan.
Sekarang, dia ingin menggunakan kisah hidupnya untuk meningkatkan kesadaran akan bunuh diri. Kisahnya akan ditampilkan dalam The Story of a Face National Geographic edisi September.
Sebelum Katie mencoba bunuh diri, dia menghadapi sejumlah tekanan emosional. Dia telah menjalani operasi untuk masalah gastrointestinal kronis, dan dia menghadapi pengkhianatan dalam hubungan percintaanya.
Pada saat yang sama, ibu Katie, Alesia, tiba-tiba dipecat dari pekerjaannya sebagai guru di sekolah Katie.
Pada tanggal 25 Maret 2014, ketika Katie berusia 18 tahun, dia menembak dirinya sendiri menggunakan senapa serbu milik saudaranya, Robert Stubblefield.
Robert mengatakan kepada National Geographic bahwa dia menemukan adiknya berlumuran darah dan wajahnya “hilang.” Peluru menghancurkan dahi, hidung, sinus, tulang rahang Katie, serta merusak matanya.
Menurut laporan National Geographic, ahli bedah yang bertanggung jawab untuk menyelamatkan hidupnya di Memphis berusaha untuk menutupi luka wajahnya menggunakan cangkok jaringan dari perutnya, tetapi gagal.
Dr. Brian Gatsman, yang mengawasi perawatan Katie, mengatakan bahwa peluru itu juga menyebabkan cedera otak traumatis dan sangat memengaruhi kadar hormon dan natriumnya, serta fungsi lobus frontal.
Menurut laporan itu, Katie ditempatkan di daftar transplantasi dan menunggu lebih dari setahun untuk mendapatkan donor. Selama waktu itu, dua donor potensial tidak berhasil.
Beruntung, dia akhirnya mendapatkan donor terakhirnya, dari Adrea Schneider, 31 tahun. Orang ini telah membantu setidaknya tujuh orang melalui donasi organ.
Adrea Schneider
.jpeg)
