HARIANRIAU.CO - Juru bicara koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS), Kolonel Sean Ryan menuturkan, pasukan AS akan tetap berada di Irak "selama dibutuhkan" untuk membantu menstabilkan wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh ISIS.
"Kami akan mempertahankan pasukan di sana (Irak) selama kami pikir mereka dibutuhkan," kata Ryan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (19/8).
"Alasan utama, setelah ISIS dikalahkan secara militer, adalah upaya stabilisasi dan kami masih perlu berada di sana untuk itu, jadi itu satu dari alasan kami akan mempertahankan kehadiran pasukan kami," sambungnya.
Namun, Ryan menyatakan jumlah pasukan AS yang ditempatkan di Irak mungkin akan dikurangi. Pengurangan itu, lanjut Ryan, terganung dari kehadiran pasukan NATO di Irak, untuk menggantikan pasukan AS melatih tentara Negeri 1001 malam itu.
Para menteri pertahanan NATO pada bulan Februari seutju untuk misi "melatih-dan-menasihati" yang lebih besar di Irak, setelah seruan AS kepada NATO untuk membantu menstabilkan negara itu setelah tiga tahun perang melawan ISIS.
"Mungkin, mungkin akan ada penarikan pasukan (AS dari Irak), itu hanya bergantung pada kapan NATO masuk dan mereka membantu melatih pasukan Irak juga," tukasnya.
sumber: sindonews
.jpeg)
