HARIANRIAU.CO - Seperti apa kehidupan seks di era Ratu Victoria sang penguasa Britania Raya era 1873-1901? seorang peneliti membeberkannya. Bisa jadi, ini menjadi kunci kehidupan cinta yang bergairah.
Peneliti itu bernama Dr Carl Degler. Dia menemukan sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang dokter dan aktivis kesehatan perempuan di era Victoria, Clelia Duel Mosher (1863-1940).
Clelia Duel Mosher memulai survei pada 1890-an. Dia pada 45 perempuan tentang kehidupan seks, kebiasaan dan preferensi seksual mereka. Dia bahkan bertanya seberapa sering mereka mengalami orgasme dan apakah mereka percaya pada kesenangan diri.
Dalam rentang waktu 20 tahun, Clelia Duel Mosher menyiapkan laporan yang memecahkan banyak stereotip tentang kebiasaan seksual dan kehidupan seks orang-orang zaman Victoria.
Berbagai hal hasil penelitian itu adalah tentang orgasme. Beberapa responden dari zaman Victoria mengungkapkan kepada Mosher, bahwa kurangnya orgasme membuat mereka tertekan. Bahkan, beberapa dari mereka mengaku, mereka kerap mengambil bagian kesenangan mereka dengan serius dan melakukan sedikit demi sedikit untuk meraihnya. "Ini semua tentang rasa cinta terhadap diri sendiri dan bagaimana kita harus belajar menerima apa yang diinginkan tubuh kita dan jujur tentang hal itu," ungkap Carl seperti dilansir indiatimes.com
Hal lainnya adalah, perempuan di zaman Ratu Victoria menganggap menstruasi bukanlah sesuatu yang dihindari orang-orang. Bahkan, beberapa responden menyebut dirinya tetap enjoy saat berhubungan seks meski sedang menstruasi.
Tidak hanya itu, penelitian ini juga mengungkap jika perempuan di zaman itu melakukan seks bukan hanya untuk kebutuhan biologis semata atau untuk memiliki keturunan. Seks juga membantu pasangan menjaga pernikahan mereka tetap kuat.
"Dan banyak perempuan justru takut dengan tanda-tanda kehamilan," tambah Carl seperti harianriauco diutip dari laman rakyatku.com.
.jpeg)
