Tercyduk Pesta Seks di Apartemen, Masuk Pak Eko

Tercyduk Pesta Seks di Apartemen, Masuk Pak Eko

HARIANRIAU.CO - Sebanyak tujuh anak baru gede (ABG) tercyduk pesta seks di Apartemen Bogor Valley, Kota Bogor, Jawa Barat. Tiga di antaranya remaja wanita dan 4 lainnya pria belasan umur. Para ABG ini digerebek penghuni dan security Aparatemen Bogor Valley (ABV) pada Kamis dini hari (30/8/2018).

Warga penghuni apartemen mengabadikan detik-detik saat penggerebekan dengan merekam remaja tersebut menggunakan kamera ponsel.

Dalam video tampak sejumlah remaja pria diminta keluar dari dalam kamar. Salah satunya dalam kondisi telanjang dada. Kemudian ada dua remaja wanita tengah duduk di atas kasur yang berada di kamar lain.

Awalnya, warga hanya ingin menegur remaja itu karena kerap terganggu dengan suara bising dari salah satu kamar di lantai 17 apartemen tersebut. Karena tak digubris, warga menggerebek dan mendobrak paksa pintu kamar.

Saat berhasil masuk, warga terkejut. Di atas kasur terdapat seorang wanita yang hanya mengenakan pakaian dalam sedang melayani seorang pria.

“Baru dilayani setengah, keburu ketangkap basah, langsung mereka kami suruh pakai baju,” kata pengurus P3SRS Apartemen Bogor Valley, Rizky Lerian.

Tak hanya itu, di dalam kamar juga ada tiga wanita dengan tato di tangan dan dadannya, disusul tiga laki-lain lain yang sedang asyik bersenggama di belakang mereka.

Warga kemudian mempreteli barang bawaan mereka dan ditemukan sejumlah alat kontrasepsi dari tas para wanita tersebut.

“Niatnya kami hanya ingin mengusir membuat perjanjian tapi salah satu wanita nantangin kita, panggil saja polisi kita punya kenalan polisi,” kata Rizki.

Video penggerebekan itu mendapat reaksi beragam dari warganet. Ada yang menyebut video tersebut membuktikan jika prostitusi online marak di Kota Bogor.

Ada pula warganet yang membuat komentar kocak. “Ah masuk Pak Eko,” ucap salah satu netizen. “Teruskan Pak Eko,” ucap yang lainnya.

Sebenarnya penggerebekan ABG pesta seks di Apartemen Bogor Valley tidak ada hubungannya dengan Pak Eko. Hanya, Pak Eko tengah menjadi perbincangan ramai di media sosial karena keahliannya melempar berbagai alat ke sebuah papan.

Nama lengkapnya AKP Eko Hari Cahyono. Ia mendadak viral dan melejit di dunia maya setelah postingan beberapa videonya di Instagram dengan melempar berbagai alat ke target berupa kayu.

Dalam video tersebut, Eko terlihat sangat lihai melemparkan aneka barang, seperti obeng, parang, pisau dapur, gergaji, gunting, sendok, pacul, hingga sumpit ke target sasaran.

Setiap kali melempar ke sasaran, aksi Eko diakhiri teriakan “Masuk Pak Eko” dari anak-anak yang menyaksikan aksi Eko.

Dengan nada yang menggelegar tapi polos, suara anak-anak itu selalu menghiasi serangkaian aksi lempar benda yang dilakoni Eko. Setelah itu, Eko memungkasi aksinya dengan mengacungkan dua jempol sambil sedikit menggoyang-goyangkan badan.

Eko saat ini menjabat sebagai Paur Binsuhsis Pusdik Sabhara Polri. Markas Pusdik itu berada di Porong, Sidoarjo.

Sejak awal berdinas di sana, Eko tinggal di rumah dinas yang jadi satu komplek dengan lokasi itu. JawaPos.com menemui langsung polisi kelahiran Ponorogo itu, Selasa, 28 Agustus 2018.

Penampilan Eko memang seperti yang tergambar dalam video. Ramah, jenaka, murah senyum, tapi tidak menghilangkan pribadi tegas sebagai seorang aparat negara.

Rambutnya yang putih beruban cukup untuk mewakili bahwa dia adalah sosok senior yang disegani. “Kita tunggu anak-anak itu pulang sekolah dulu ya,” sapa Eko kepada JawaPos.com.

Siang itu, terik matahari sungguh menyengat. Panasnya sampai ke ubun-ubun serasa kepala mau pecah. Tapi, sengatan matahari itu sudah menjadi santapan Eko sehari-hari. Sebagai instruktur lapangan yang mengajarkan materi ke polisi Sabhara, Eko sudah biasa berjemur.

Di lapangan Krida Samapta Bhayangkara, ratusan anggota Sabhara baru sedang berlatih fisik. Mereka berlari mengitari lapangan yang lokasinya berada agak ke belakang dari bangunan utama Pusdik Sabhara Polri.

Di situ pula, Eko biasa melatih ketangkasan melempar benda. Sembari menunggu anak-anak tersebut pulang sekolah, Eko menceritakan tugasnya sebagai instruktur. Ketangkasan melempar benda itu tidak didapat dengan instan.

“Saya mulai berlatih melempar seperti itu sejak 1998. Saat pendidikan perintis,” tuturnya.

Dulu, Eko melanjutkan, ada materi lempar sangkur yang diberikan kepada anggota baru Sabhara. Sebagai instruktur, Eko tentu harus latihan sendiri. Dia terus mengasah ketrampilannya hingga mahir seperti sekarang.

Materi lempar sangkur itu sekarang sudah dihapus. Meskipun begitu, Eko tetap menjaga keterampilannya. Dia tetap latihan melempar benda untuk mengenai sasaran.

“Kalau sekarang saya mengajarkan pelajaran lapangan. Mulai survival atau SAR, sampai menembak,” ungkap perwira polisi dengan tiga balok di pundak tersebut.

Sebagai staf pengajar, Eko mengaku biasa dikenal anak buahnya sebagai guru yang disiplin. Di balik tingkahnya yang jenaka di media sosial, Eko selalu teratur dan tegas dalam menghadapi segala hal, terutama saat dia mengajar.

Disiplin memang menjadi pegangan utamanya. Dia sadar, materi yang diajarkannya penuh dengan risiko. Prinsip itu dipegang Eko sampai sekarang. (Pojoksatu)

Halaman :

#ABGPestaSeks

Index

Berita Lainnya

Index