Tahun Baru Islam, Yuk Kunjungi Lima Destinasi Wisata Islami Ini

Tahun Baru Islam, Yuk Kunjungi Lima Destinasi Wisata Islami Ini

HARIANRIAU.CO - Hari ini, Selasa (11/9/2018) merupakan hari besar bagi umat Muslim. Pasalnya, hari ini bertepatan Tahun Baru Islam 2018 atau 1 Muharram 1440 H. Pawai obor dilakukan di beberapa wilayah untuk memperingati Tahun Baru Hijriah.

Di hari libur ini, mungkin sebagian hanya berdiam diri di rumah. Atau berjalan-jalan bersama keluarga di mall. Namun, ada 5 destinasi yang cukup menarik untuk didatangi di Tahun Baru Islam ini. Selain untuk sekedar berjalan-jalan, tentu Anda bisa meningkatkan keislaman dan menambah wawasan keislaman di tahun yang baru.

Berikut 5 destinasi wisata islami bernuansa Islami yang bisa Anda kunjungi di hari libur ini, seperti disarikan dari berbagai sumber.

1. Masjid Perahu

Masjid Al-Munada Darussalam Baiturrohman atau yang biasa di sebut Masjid Perahu adalah salah satu masjid yang cukup menarik untuk dikunjungi. Masjid ini berlokasi di Casablanca, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Meskipun masjid ini berlokasi di daerah Casablanca, namun lokasi masjid ini bisa dibilang cukup terpencil, karena jalan yang dapat dilalui untuk menuju masjid ini merupakan jalan setapak kecil yang hanya bisa dilalui pejalan kaki.

(Ig/@iskhanmajid)

Sesuai dengan namanya, di masjid ini terdapat sebuah perahu. Hal ini karena masjid ini memang terinspirasi dari kisah Nabi Nuh. Selain perahu ini, masjid ini juga menyimpan koleksi unik dari al-quran hingga batu-batu antik. Di puncak masjid ini juga terdapat emas. Emas ini diyakini berpengaruh terhadap perekonomian, karena jika di wilayah tersebut sedang krisis, emas tersebut akan diambil lalu dijual untuk membangun kembali perekonomian di sana.

2. Masjid Dian Al-Mahri

Tak banyak masyarakat yang mengenal Masjid Dian Al-Mahri, karena masjid ini lebih dikenal dengan nama Masjid Kubah Emas. Sesuai dengan namanya, kubah masjid ini memang terbuat dari emas. Masjid ini memiliki 5 kubah berlapis emas yang merupakan lambang rukun islam, dan 6 menara yang merupakan lambang rukun iman.

(Ig/@robbyalzaidan)

Masjid ini dibangun pada tahun 1999 dan diresmikan pada 31 Desember 2006. Masjid ini berlokasi di daerah Meruyung, Limo, Depok. Selain megah dengan luas bangunan 8.000 meter dan luas keseluruhan mencapai 70 hektar, masjid ini juga dibangun dengan desain ala-ala Timur Tengah. Masjid ini memiliki fasilitas aula untuk pengunjung beristirahat, toko makanan, villa, butik pakaian, hingga sebuah danau yang bisa dikunjungi oleh pengunjung masjid.

3. Museum Islam Nusantara

Museum Islam Nusantara ini biasa dikenal masyarakat dengan singkatan MINHA. Museum ini terletak di kawasan makam Gus Dur Kecamatan Diwek, Kabuten Jombang, Jawa Timur. Museum ini digunakan untuk memajang berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan Islam. Selain itu masjid ini juga memajang peninggalan-peninggalan tokoh pendiri museum ini yaitu Ormas NU dan KH Hasyim Asyari.

(Ig/@ukhtinia99)

Jadi, selain berjalan-jalan, Anda juga dapat menambah wawasan tentang sejarah Islam di Nusantara. Di sekitar bangunan museum yang dihiasi dengan tanaman hijau, juga dilengkapi dengan area bermain anak dan kios-kios. Tempat ini juga dilengkapi fasilitas parkir seluas 600 meter.

4. Masjid Lautze

Meskipun serupa dengan Kelenteng China, namun bangunan ini adalah masjid. Masjid ini dinamakan Masjid Lautze karena terletak di jalan Lautze, nomor 87-89, Sawah Besar. Selain itu, nama Lautze dalam bahasa Tiongkok artinya adalah guru atau orang yang dihormati. Tujuan dibangunnya masjid ini untuk menyebarkan syiar Islam kepada para keturunan Tionghoa karena belum banyak yang berfokus untuk menyebarkan islam di kalangan Tionghoa.

(Ig/@justdea)

Tidak seperti masjid lain, masjid ini memiliki jam operasional mulai dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Meskipun masjid ini berada di kawasan ruko-ruko, namun masjid ini mempu menampung 200 jemaah.

5. Makam Pangeran Jayakarta

Tidak hanya di hari libur, di hari biasa pun masyarakat menyempatkan untuk mampir ke makam ini. Pangeran Jayakarta sendiri adalah seorang penguasa kota pelabuhan Jayakarta pada tahun 1602-1619. Selain makam dari Pangeran Jayakarta, ada 4 makam yang mendampingi sang Pangeran, yaitu makam Pangeran Lahut yang merupakan anak dari Pangeran Jayakarta, Pangeran Soeria dan Pangeran Sageri yang merupakan keponakan dari Pangeran Jayakarta, dan yang terakhir adalah makam Ratu Rupiah yang merupakan istri dari Pangeran Sageri.

Selain makam ini pun, masih banyak makam di sekelilingnya yang merupakan keluarga dan keturunan Pangeran Jayakarta. Masyarakat biasanya mendatangi tempat ini untuk bertahlil, dan juga mencari berkah. Mesjid ini berlokasi di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Utara. (Okezone)

Halaman :

Berita Lainnya

Index