Posting Klarifikasi di Medsos, Akun Ketua GP Ansor Diserbu Netizen

Posting Klarifikasi di Medsos, Akun Ketua GP Ansor Diserbu Netizen

HARIANRIAU.CO - Senin 17 September 2018, pelaksanaan Kirab Satu Negeri di Siak terancam batal. Salah satu penolakan dzikir kebangsaan yang diinisiasi GP Ansor, datang dari kerabat Kesultanan Siak Sri Indrapura. 

Mengenai polemik ini Ketua GP Ansor Riau, Purwaji atau akrab disapa Mas Pur sudah menulis klarifikasi. Termasuk soal tudingan-tudingan bahwa Banser atau Ansor terlibat intimidasi Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pulau Jawa. 

"Agenda Kirab Satu Negeri adalah inisiasi Ketua Umum GP Ansor pusat KH Yaqut Cholil Qoumas sebagai ikhtiar mempersatukan Bangsa Indonesia, merawat kebhinekaan dan memupuk persaudaraan kebangsaan," tulis Mas Pur di akun facebooknya. 

Dalam klarifikasi itu Purwaji menjelaskan bahwa Kirab Satu Negeri itu diisi acara dzikir kebangsaan, doa, tahlil dan  Dziarah Akbar Makam Sultan Syarif Kasim II. "GP ANSOR dan Warga NU selama ini konsisten mengamalkan tradisi Dziarah Makam Sultan Sultan di Riau, mulai dari Gunung Sahilan, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri dan Siak. Ini adalah wujud semboyan "Dimana Bumi Dipijak disitu Langit Dijunjung."

Sementara tentang insiden pembatalan pengajian Ustaz Abdul Somad (UAS) di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), Purwaji tegaskan GP ANSOR Riau  tidak terlibat sama sekali pada intimidasi UAS." GP Ansor Riau secara pro aktif terlibat dalam pengawalan UAS di berbagai kegiatan dakwahnya di Riau. Apa yang terjadi di Jawa Tengah, menurut GP Ansor Riau karena adanya kesalahpahaman dan dugaan dugaan yang menurut kami hanya bisa diselesaikan dengan Tabayun dan Berbicara satu sama lain. Dan permohonan saya agar dapat berbicara dengan UAS sudah saya sampaikan dan masih menunggu kesediaan beliau," lanjutnya kemudian. Sebagai penutup Purwaji sampaikan bahwa GP Ansor Riau dibentuk untuk menjadi penolong dakwah agama Islam. 

Langsung saja klarifikasi tersebut "diserbu" komentar ratusan netizen atau warganet. Bahkan status tersebut sudah dibagikan hingga lebih dari 60 kali. 

@Amran Al-Bagani: "Keren Mas Purwaji & Mas Purwaji ll. Semangat Di mana bumi di pijak di situ Iangit di jujung. Buah nangke di belah belah yg usil Abaikan ajalah."

@Maiyana Anggraini: "Semua menolak, jikapun hal ini terjadi. Kami tetap waspada, jika ada kempanye hitam, jangan salahkan dibubarkan saat itu juga."

@Fikri Ali: "Alhamdulillah dibatalkan."

@Titiswasono Wasono: "Awas waspadalah, waspadalah."

@Jhon Lennon Lennon:"Bumi melayu tak butuh Banser."

@Maspuri Alfalaqy: "Kami tak butuh Ansor. Tanah melayu harus murni dari pendukung penista agama. Titik."

@Syafri Waldi: "Kalau sampai ke Batam, Saya juga siap bergabung utk menolak mereka."

@Mahlil Zufil: "Assalamu'alaikum, masalah ini perlu kita sikapi dengan Arif, bijaksana. Pro kontra dlm suatu gagasan, hal yg biasa."


Sumber: riau24

Halaman :

Berita Lainnya

Index