Terdengar Seperti Nama Istri Nabi Muhammad, China Ganti Nama Sungai

Terdengar Seperti Nama Istri Nabi Muhammad, China Ganti Nama Sungai
Nama Sungai Aiyi di Ningxia, China, diganti menjadi Sungai "Diannong". (Foto: Getty Images)

HARIANRIAU.CO - Pemerintah wilayah Ningxia, China, mengganti nama sungai "Aiyi" menjadi "Diannong". Nama "Aiyi" diganti karena terdengar 'Arab' dan mirip dengan nama istri Nabi Muhammad, Aisyah.

Ningxia, wilayah otonom di China, merupakan wilayah yang banyak dihuni warga Muslim. Menurut pihak berwenang setempat, penggantian nama sungai itu bertujuan mengurangi pengaruh Islam di China.

"'Aiyi', nama China kuno untuk sungai, terdengar bagi beberapa orang seperti nama Arab 'Aisha (Aisyah)'," kata Wang Genming, peneliti di Ningxia University Institute of Hui Studies, kepada China Daily, Rabu (10/3/2018).

Genming menyebut, pengubahan nama sungai itu menyusul serangkaian upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk menghancurkan dekorasi Islam di gedung-gedung dan menghapus simbol-simbol Arab.

"Bahkan teater lokal dan kompleks perumahan sedang direnovasi untuk menghilangkan fitur etnis," kata Genming.

Sungai Aiyi di Ningxia. (Foto: TripAdvisor)

"Lebih dari 860 buku tentang etnis Hui diambil dari rak di perpustakaan," ujarnya, mengacu pada etnis Muslim setempat.

Genming menilai, langkah pemerintah ini menunjukkan kebodohan.

"Mengubah nama menunjukkan ketidaktahuan dan kebodohan pemerintah setempat," kata dia, kepada Inkstone.

"Aiyi hanyalah sebuah nama yang mengingatkan seorang wanita Hui yang cantik," tambahnya.

Sementara itu, menurut laporan Global Times, "Diannong" berasal dari nama kuno era Dinasti Han (206 SM-220 M) untuk ibu kota Ningxia, yang saat ini bernama Yinchuan.

"Kami menerima permintaan dari departemen sumber daya air setempat berdasarkan peraturan tentang nama-nama lokasi publik," demikian pernyataan pemerintah kota setempat.

Peraturan yang disahkan oleh Pemerintah Ningxia pada 2013 melarang otoritas lokal untuk menamai lokasi publik dengan angka atau nama asing.

"Ini sesuai dengan kebijakan China untuk menyucikan agama dan menyesuaikannya dengan masyarakat sosialis, serta sesuai dengan sejarah dan budaya setempat," kata Xiong Kunxin, profesor studi etnis di Minzu University of China, Beijing.

Ahli agama di Central Institute of Socialism, Shen Guiping, mengatakan, sebagai ibu sungai di wilayah itu, Diannong dapat memberikan semangat budaya tradisional China.

Sungai itu membentang hingga sejauh 180 kilometer dan melintasi enam distrik di wilayah China barat laut.

Halaman :

Berita Lainnya

Index