Dicap Tak Patriotik

Mickey Mouse 'Diusir' dari Sekolah-Sekolah Mesir

Mickey Mouse 'Diusir' dari Sekolah-Sekolah Mesir
Tokoh kartun populer, Mickey Mouse. (Foto: Walt Disney)

HARIANRIAU.CO - Anak-anak di sebuah provinsi di utara Kairo akan menghadapi tahun ajaran baru tanpa Mickey Mouse.

Situs berita Youm7 melaporkan, Gubernur Qalyubia, Alaa Abdul-Halim Mohammed Marzouk, mengeluarkan keputusan bahwa gambar kartun Mickey Mouse dan teman-temannya di dinding-dinding Taman Kanak-kanak (TK) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus diganti oleh "para pahlawan militer".

"Kita perlu mengganti foto-foto Mickey Mouse dan Donald Duck dengan gambar-gambar dari para pahlawan militer dan syuhada Mesir terkenal, sehingga anak-anak akan menjadikan mereka sebagai teladan," kata Mohammed Marzouk, seperti dilaporkan BBC.

"Sosok Mickey Mouse ini dibuat oleh AS, padahal kita memiliki tokoh-tokoh mulia yang bisa memperdalam patriotisme dan kecintaan pada tanah air dari anak-anak kita," ujarnya.

Contoh karya Mickey Mouse buatan siswa. (Foto: Twitter)

Seorang pejabat Departemen Pendidikan di Qalyubia mengatakan, mereka akan mengkaji bagaimana perintah gubernur ini dilaksanakan di seluruh provinsi.

Pemerintah Presiden Abdel Fattah Al Sisi, seorang mantan jenderal, ingin sekali mengangkat profil militer di semua bidang kehidupan publik, khususnya pendidikan.

Para prajurit yang tewas dalam bentrokan dengan ekstremis Islamis di Semenanjung Sinai dipuji sebagai 'syuhada' di media resmi, dan keluarga mereka mendapat penghormatan dalam upacara-upacara resmi.

Namun, keputusan Gubernur Marzouk ini segera menjadi bulan-bulanan di media sosial. Banyak pengguna yang berpendapat pihak berwenang seharusnya lebih fokus pada ruang kelas yang penuh sesak dan metode pengajaran yang ketinggalan zaman.

Dinding sekolah bergambar tokoh kartun. (Foto: Yesterdayland)

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya belajar membaca sebelum usia sekolah justru karena majalah Mickey, yang masih juga saya baca sekarang," cuit eorang pengguna, mengacu pada komik yang menempatkan tokoh Disney dalam latar Mesir.

"Harus ada yang memberi tahu Yang Mulia Gubernur bahwa keputusannya itu mengubahnya menjadi tokoh kartun," kata jurnalis, Mohamed Ragab.

Bahkan beberapa yang lain keberatan karena sekolah akan memajang foto-foto orang yang sudah meninggal di dinding sekolah.

Mickey Mouse dan tokoh kartun lainnya di sekolah di Mesir. (Foto: Twitter)

"Apa yang telah dilakukan anak-anak kita sehingga diperlakukan seperti ini?" ujar warga lain.

Kendati demikian, tak sedikit pula yang memuji prakarsa itu.

"Ada baiknya kita mengajari anak-anak kita tentang para martir yang mengorbankan hidup mereka untuk rakyat Mesir. Salam saya untuk gubernur Qalyubia," tulis seorang pengguna media sosial.

"Karakter kartun Disney mungkin menyerang saraf tertentu di pihak berwenang Mesir," tulis situs berita Al Araby Al Jadeed di London.

Mereka merujuk pada pertistiwa 2015, saat seorang pengguna Facebook dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena memposting gambar Presiden Sisi yang diedit dengan memasangkan telinga Mickey Mouse.

Halaman :

Berita Lainnya

Index