LAM Riau Anugerahi Presiden Penyair Indonesia Datuk Seri Pujangga Utama

LAM Riau Anugerahi Presiden Penyair Indonesia Datuk Seri Pujangga Utama

SCB secara berani dan berhasil mengusung jati dirinya menjadi sesuatu yang tidak saja Indonesia, tetapi sastra secara umum. Bagi Riau, hal tersebut menjadi makin bermakna karena dengan sadar ia berpijak pada tradisi yang ada di kawasan ini antara lain mantera sebagai medium pengabdian kata-kata.

Dalam alam Melayu banyak sekali ungkapan senada, misalnya tergambar dari makna bahasa menunjukkan bangsa. Hal ini pasti lahir dari kepedulian yang besar terhadap keberadaan bahasa.

“Alasan lain tentu masih banyak,” kata Al azhar seraya menambahkan, alasan-alsan tersebut menyebabkan LAMR khususnya merasa bangga. Gelar adat kehormatan merupakan salah satu bentuk perasaan LAMR tersebut.

Dilembagakan sejak tahun 1970, sampai sekarang LAMR baru memberi gelar adat kehormatan kepada delapan tokoh. Sebelum ini, gelar tersebut diberikan kepada Ustadz Abdul Somad dan Rida K.Liamsi. Bambang Susilo Yudhoyono dan Hamengkubuwono X juga sempat menerima gelar adat kehormatan tersebut.

Sutardji lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941. Mengalami masa kanak-kanak di berbagai kota di Riau seperti di Bengkalis, Pasirpengaraian, dan Pekanbaru, ia menyelesaikan SMP dan SMA di Tanjungpinang. Dari kota ini, ia berpindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolah, kemudian kini menetap di Bekasi bersama isteri dan seorang anaknya. (mcr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index