Menjijikkan! Medsos Komunitas Gay Pelajar SMP dan SMA Bikin Heboh Warga

Menjijikkan! Medsos Komunitas Gay Pelajar SMP dan SMA Bikin Heboh Warga
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Warga Kota Garut digegerkan dengan isu ribuan anak-anak murid SMP dan SMA tergabung dalam grup media sosial para gay (lelaki penyuka sesama jenis). Informasi tersebut terungkap dari sebuah screen shoot para pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Garut mendadak viral.

Dalam screen shoot yang disebar melalui media sosial (Medsos) whatsapp itu mempertontonkan mereka dalam grup atau komunitas pacaran sejenis alias gay.

Sebelumnya, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat diwawancara awak media mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. “Iya (sudah tahu), kami lagi penyelidikan, pasti kami selidiki ini,” katanya di Garut .

Hal senada diungkapkan, Dandim 0611 Garut, Letkol Inf. Asyraf Aziz. Menurut Asyraf, pihaknya masih terus memantau aktivitas grup tersebut. Dandim mengaku telah melihat dan mendalami grup tersebut dengan melihat langsung postingan-postingan dari para anggotanya. Isinya, menurut Dandim, sangat menjijikkan.

Ketua Garut Education Watch Sony MS mengatakan, pihaknya mengingatkan agar sekolah lebih aktif memantau perkembangan psikologi siswa. “Peran Guru Bimbingan Psikologi (BP) perlu ditingkatkan untuk memantau perkembangan psikologi anak didiknya,” ujarnya, Minggu (7/10/2018).

“Saya prihatin melihat jumlah anggota grup sudah mencapai 2.500 orang lebih dan sekolah juga harus memantau dan memastikan apakah ada siswanya yang terlibat dalam grup itu atau tidak,” harapnya.

Menurut dia, fenomena ini harus menjadi tanggung jawab semua pihak mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, ulama, dan semua elemen masyarakat.

“Meski nama grupnya menyangkut-nyangkut SMP dan SMA, tapi ini jadi tanggung jawab semua bukan hanya dinas pendidikan,” katanya.

Sementara itu, salah satu warga Garut, yang tinggal di Malangbong Ustad Jajang meminta persoalan Gay di Garut harus ditangani serius. “Sebaiknya pimpinan Garut segera mengeluarkan Perda larangan hubungan sejenis secara tegas, untuk memudahkan aparat bertindak secara preventif,” terangnya.

Ia mengakui, harus ada upaya tegas untuk melerai dan melakukan penyuluhan, apalagi melibatkan kalangan pelajar. Bila dibiarkan, maka hal itu akan merajalela, apalagi dengan mudahnya komunikasi melalui akun medsos memungkinkan anggota akan bertambah terus.

Halaman :

Berita Lainnya

Index