Bocah Berusia 7 Tahun ini Dirikan Bank, Miliki Nasabah Ribuan Orang

Bocah Berusia 7 Tahun ini Dirikan Bank, Miliki Nasabah Ribuan Orang
Jose Adolfo Quisocola Condori Mendirikan Bank Ketika Berusia 7 Tahun. (Foto: Oddity Central)

HARIANRIAU.CO - Banyak anak bermimpi menjadi pengusaha ketika sudah dewasa. Tapi, ada beberapa yang merintisnya sejak dini, seperti Jose Adolfo Quisocala Condori.

Anak Peru ini mulai membuat bank khusus anak-anak ketika dia berusia 7 tahun. Kini, dia telah melayani 2 ribu nasabah dan menawarkan beragam layanan finansial.

Dikutip dari laman Oddity Central, Sabtu 13 Oktober 2018, kini, dia berusia 13 tahun. Jose mendapatkan ide ini setelah sadar teman-teman sebayanya menghabiskan uang untuk membeli permen dan mainan. Padahal, uang yang didapat bisa digunakan untuk pembelian berharga yang lain.

Jose memahami menabung dan mendapatkan akses finansial merupakan dua cara orang dewasa untuk mengatasi masalah keuangan dan sosial. Dia memutuskan untuk membuat bank khusus anak. Sang guru menolak idenya karena dianggap belum cukup umur dan tak bisa mengatasi bank anak.

Ternyata, sang guru salah. “ Awalnya, guru-guru berpikir saya gila atau anak-anak tak bisa membuat proyek ini,” kata dia.

Jose mengatakan gurunya tak paham bahwa masa depan negara bukanlah anak-anak, tapi situasi saat ini. Untungnya, dia mendapatkan dukungan dari kepala sekolah dan asistennya di ruang kelas.

“ Saya mendapatkan gurauan dan penindasan dari teman-teman sekelas ketika sedang menggarap pekerjaan ini,” kata dia.

Buat Bank Sampah

Pada 2012, Jose mendirikan Bartselana Student Bank di Arequipa, Peru. Di bank ini, anak-anak sebagai klien dan membawa sampah daur ulang berupa plastik dan kertas. Untuk menjadi anggota, anak-anak membawa sampah minimal 5 kg. Agar status keanggotaannya bisa bertahan, nasabahnya harus menyetor sampah minimal 1 kg per bulan.

Lalu, klien harus menetapkan target tabungan. Mereka hanya bisa mencairkan tabungannya jika telah mencapai target.

Jose juga bekerja sama dengan perusahaan daur ulang setempat dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Kemudian, hasil penjualannya dideposit ke rekening nasabah.

Agar memastikan hanya anak-anak yang bisa menikmati tabungannya, Jose membuat aturan klien harus anak-anak dan hanya mereka yang bisa menarik uang.

Antara tahun 2012-2013, Bartselana Student Bank mengumpulkan sampah daur ulang 1 ton dan menghasilkan tabungan untuk 200 anak di sekolah Jose.

Kerja keras Jose membuahkan hasil dan proyeknya mendapatkan perhatian. Dia menggandeng salah satu bank besar di Peru untuk mempermudah anak-anak mengakses keuangan. Tapi, tak membuahkan hasil sehingga dia memutuskan untuk maju sendiri.

Jumlah Nasabahnya Tembus 2 Ribu Orang

Bartselana Student Bank tumbuh setiap tahun. Kini, jumlah nasabahnya berusia 10 tahun-18 tahun. Jose mengatakan dirinya didekati oleh bank Peru, Banco de la Nacion untuk membentuk joint venture.

Dia mengakut tak takut ketika bernegosiasi dengan eksekutif perusahaan besar.

“Saya tidak merasa terintimidasi dengan eksekutif bank ketika bicara tentang bisnis. Cara bisnisnya ramah dan jujur. Saya merasa nyaman dengan orang dewasa karena memahami proyek yang saya usulkan kepada mereka,” kata remaja berusia 13 tahun ini.

Walaupun semula berupa tabungan, Jose kini menawarkan beragam produk keuangan bagi anak-anak, seperti pinjaman, investasi modal, asuransi mikro, dan akses pendidikan keuangan melalui serangkaian kursus.

Dia percaya menanamkan budaya menabung sejak kecil adalah salah satu formula untuk mempromosikan perubahan nyata di Peru. Karena prestasinya, Jose mendapatkan banyak penghargaan dan telah ditampilkan dalam dokumenter asing tentang pengusaha anak. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index