Jepang Terapkan Visa Elektronik Turis pada 2020

Jepang Terapkan Visa Elektronik Turis pada 2020
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Jepang akan menerapkan sistem visa elektronik (e-visa ) untuk turis pada April 2020, atau menjelang Olimpiade Tokyo. Dalam mengutip sumber pemerintah Jepang, Japan Times melaporkan bahwa inisiatif ini bertujuan membantu Jepang mencapai target 60 juta pengunjung asing per tahun pada 2030.

Sebagai bagian strategi itu, Jepang memudahkan persyaratan visa dan meningkatkan jumlah penerbangan murah dan kapal pesiar dengan tiket terjangkau untuk mendorong pariwisata.

“Para turis individu dan penumpang kapal pesiar dari China akan berkontribusi pada pertumbuhan pengunjung asing,” papar pernyataan Badan Pariwisata Jepang. Para pengunjung dari Korsel dan negara Asia lainnya juga turut bertambah.

Meski tahun ini pengunjung diperkirakan mencapai 30 juta orang untuk pertama kali, Jepang juga harus menghadapi berbagai dampak bencana alam, termasuk gempa di Hokkaido dan banjir di wilayah barat yang mengurangi jumlah turis.

Turis dari China menjadi bagian terbesar dari wisatawan asing yang datang ke Jepang. Survei terbaru menunjukkan warga China memiliki ang gapan lebih baik terhadap Jepang, setelah hubungan keduanya memburuk akibat konflik wilayah dan sejarah masa perang.

Sementara itu, Jepang mengalahkan Singapura sebagai paspor terkuat di dunia. Jepang menempati peringkat puncak dalam Indeks Paspor Henley 2018. Daftar itu disusun oleh firma konsultan residensi dan kewarganegaraan Henley & Partners.

Setelah memperoleh akses bebas visa ke Myanmar awal bulan ini, warga Jepang sekarang menikmati akses bebas visa atau visa on arrival ke 190 tujuan, dibandingkan Singapura hanya 189 tujuan. Perkembangan itu menempatkan Singapura di peringkat kedua dalam indeks tersebut.

“Jepang dan Singapura saling mengungguli sejak keduanya berada di peringkat pertama pada Februari,” papar pernyataan Henley & Partners. Jerman turun dari peringkat kedua dengan menempati posisi ketiga bersama Korsel dan Prancis.

Denmark, Finlandia, Italia, Swedia, dan Spanyol semuanya menempati peringkat keempat, dengan 187 tujuan yang dapat diakses warganya. Adapun AS dan Inggris turun peringkat dari posisi keempat ke peringkat kelima.

Sebagai bagian strategi itu, Jepang memudahkan persyaratan visa dan meningkatkan jumlah penerbangan murah dan kapal pesiar dengan tiket terjangkau untuk mendorong pariwisata.

“Para turis individu dan penumpang kapal pesiar dari China akan berkontribusi pada pertumbuhan pengunjung asing,” papar pernyataan Badan Pariwisata Jepang. Para pengunjung dari Korsel dan negara Asia lainnya juga turut bertambah.

Meski tahun ini pengunjung diperkirakan mencapai 30 juta orang untuk pertama kali, Jepang juga harus menghadapi berbagai dampak bencana alam, termasuk gempa di Hokkaido dan banjir di wilayah barat yang mengurangi jumlah turis.

Turis dari China menjadi bagian terbesar dari wisatawan asing yang datang ke Jepang. Survei terbaru menunjukkan warga China memiliki ang gapan lebih baik terhadap Jepang, setelah hubungan keduanya memburuk akibat konflik wilayah dan sejarah masa perang.

Sementara itu, Jepang mengalahkan Singapura sebagai paspor terkuat di dunia. Jepang menempati peringkat puncak dalam Indeks Paspor Henley 2018. Daftar itu disusun oleh firma konsultan residensi dan kewarganegaraan Henley & Partners.

Setelah memperoleh akses bebas visa ke Myanmar awal bulan ini, warga Jepang sekarang menikmati akses bebas visa atau visa on arrival ke 190 tujuan, dibandingkan Singapura hanya 189 tujuan. Perkembangan itu menempatkan Singapura di peringkat kedua dalam indeks tersebut.

“Jepang dan Singapura saling mengungguli sejak keduanya berada di peringkat pertama pada Februari,” papar pernyataan Henley & Partners. Jerman turun dari peringkat kedua dengan menempati posisi ketiga bersama Korsel dan Prancis.

Denmark, Finlandia, Italia, Swedia, dan Spanyol semuanya menempati peringkat keempat, dengan 187 tujuan yang dapat diakses warganya. Adapun AS dan Inggris turun peringkat dari posisi keempat ke peringkat kelima.

Halaman :

Berita Lainnya

Index