1 dari 4 Orang Bikin Akun Medsos Palsu untuk 'Kepoin' Mantan, Apakah Kamu?

1 dari 4 Orang Bikin Akun Medsos Palsu untuk 'Kepoin' Mantan, Apakah Kamu?
Dia Masih Mengecek Sosial Media Mantannya (Foto: Thinkstock)

HARIANRIAU.CO - Menguntit kehidupan seseorang di media sosial atau stalking sering dilakukan oleh sejumlah orang. Cara ini dilakukan untuk menjawab rasa penasaran mereka terhadap seseorang yang mungkin dikagumi atau malah tidak disukai.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para peneliti Tech.Co, terungkap ada satu dari empat orang yang memiliki akun palsu untuk menguntit mantan kekasihnya di media sosial. Penelitian itu melibatkan 2.000 orang yang menjalin hubungan percintaan.

Dari 2.000 partisipan, 520 orang mengungkap bahwa mereka senang stalking mantan pacar menggunakan akun palsu di media sosial, meski beberapa dari mereka mengetahui bahwa itu adalah penipuan identitas. Di dalam akun palsu itu, seseorang akan memiliki kecenderungan untuk mengambil foto orang lain atau menggunakan wajah orang lain untuk dipajang di akunnya.

Ketika ditanya mengenai komunikasi di media sosial, 1.000 orang menjawab bahwa mereka lebih suka untuk tidak segera membalas pesan orang lain karena mereka tidak mau terlihat terlalu sering online.

Namun ketika diberikan pertanyaan sebaliknya, 70 persen dari mereka menjawab bahwa mereka sangat khawatir ketika keterangan pesan yang mereka kirim menandakan bahwa pesan telah terbaca, namun belum dibalas.

Meski begitu, di antara 2.000 partisipan tersebut, 90 persen dari mereka masih lebih menyukai percakapan tatap muka dibanding lewat media sosial. Menurut juru bicara Tech.Co, riset ini dapat mewakili bagaimana media sosial telah menciptakan suatu budaya terhadap penggunanya.

“Menurut saya yang menarik dari penelitian ini adalah perbedaan aturan yang telah berkembang di media ini, yang mungkin sebenarnya kita sadari namun tidak pernah benar-benar kita pikirkan,” kata juru bicara Tech.Co.

Meski media sosial sudah dianggap sebagai saluran bagi manusia untuk bisa tetap terhubung dengan semua orang, namun menurutnya ada hal menyedihkan di balik fenomena komunikasi online.

“Sudah tidak akan ada lagi orang yang akan menerima kartu ucapan ulang tahun. Apapun yang terjadi, inilah normal yang baru. Inilah dunia Facebook dan kita hidup di dalamnya,” tambahnya.

Halaman :

#Techno

Index

Berita Lainnya

Index