Pengalaman Buruk Maskapai India dengan Mesin Boeing 737 Max

Pengalaman Buruk Maskapai India dengan Mesin Boeing 737 Max
Jet Airways Boeing 737 Max. (Foto: Dok. Boeing)

HARIANRIAU.CO - Maskapai India pernah mengalami masalah dengan mesin Boeing 737 Max, jenis pesawat yang digunakan Lion Air JT-610 yang jatuh di laut Karawang. Padahal, pesawat tersebut masih anyar dan dibanggakan dengan berbagai kelebihannya.

Seperti dikutip NDTV, gangguan mesin Boeing 737 Max dialami maskapai Jet Airways pada Juli lalu. Akibatnya pesawat tersebut terpaksa mengalami pemeriksaan mesin di Mumbai dan tidak dioperasikan selama 36 jam.

"Pesawat 737 Max yang dioperasikan Jet Airways nomor penerbangan 9W 311 dari Tiruchirappalli menuju Mumbai dilaporkan mengalami masalah mesin setelah mendarat di Mumbai. Karena dilakukan pemeriksaan, pesawat itu tidak dioperasikan," ujar sumber NDTV.

Jet Airways tidak menyebutkan masalah mesin apa yang mereka dialami. Namun ini adalah gangguan mesin kedua yang dialami Boeing 737 Max milik Jet Airways dalam waktu sepekan.

Sebelumnya pada 3 Juli, mesin sebelah kiri pesawat alami gangguan akibat ditabrak burung dalam penerbangan Mumbai-Chennai. Akibatnya, operasional pesawat dihentikan seharian untuk pemeriksaan mesin. Tidak ada penumpang jadi korban dalam peristiwa ini.

Jet Airways sendiri telah memesan 225 pesawat jenis ini dari Boeing. Unit 737 Max dibanggakan Boeing karena lebih irit bahan bakar namun mampu menampung lebih banyak penumpang.

Mesin pesawat 737 MAX 8, LEAP-1B, yang diproduksi CFM International, perusahaan patungan Electric Co dan Safran SA, pernah alami masalah sebelum pengiriman perdana pada 2017. Ketika itu, Boeing menangguhkan sementara uji terbang setelah ditemukan masalah pada turbin mesin.

Dalam kasus Lion Air JT-610, pesawat itu dilaporkan telah mengalami masalah mesin dalam penerbangan sebelumnya. Padahal pesawat itu baru dioperasikan dua bulan dengan 800 jam terbang. Belum diketahui penyebab kecelakaan, diduga kuat insiden ini akibat kerusakan mesin.

Menurut pengamat penerbangan CNN, Peter Goelz, kerusakan mesin sangat mungkin jadi penyebab kecelakaan ini. Pasalnya pilot Lion Air nahas itu, Bhavye Suneja, termasuk berpengalaman dengan 6.000 jam terbang, cuaca ketika itu juga cerah.

Akibat insiden Lion Air ini, seperti dikutip NDTV, Selasa (29/10), Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) menghubungi Boeing dan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) untuk mengetahui rincian penyebab kecelakaan.
 
DGCA tidak ingin insiden yang dialami Lion Air menimpa dua maskapai India pemesan Boeing 737 Max, yaitu Jet Airways dan SpiceJet. Sejauh ini menurut DGCA, tidak ada masalah serius yang dialami mesin Boeing 737 Max.

"Sejauh ini operasi Boeing 737 Max dengan operator India, tidak ada masalah teknis yang dialami," kata DGCA dikutip harianriau dari laman kumparan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index