Tim SAR Sudah Bawa 34 Kantong Jenazah JT-610 ke Jakarta

Tim SAR Sudah Bawa 34 Kantong Jenazah JT-610 ke Jakarta

HARIANRIAU.CO - Tim SAR Gabungan total sudah membawa 34 kantong jenazah berisi potongan tubuh korban insiden pesawat Lion Air JT-610 hingga hari kedua pencarian dari laut di utara Karawang, Jawa Barat.

"Sampai jam 13.00 WIB, sudah ada 24 kantong jenazah. Kemudian tadi siang ditambah lagi dua kantong jenazah. Ini on the way delapan kantong jenazah dari Tanjung Karang, jadi ada 34," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi di Posko Evakuasi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10) petang.

 Muhammad Syaugi. (ANTARA FOTO/Danu Haryadi)

Syaugi menyatakan dalam pencarian tersebut bangkai pesawat Lion Air JT-610, katanya, Tim SAR Gabungan memanfaatkan multibeam echosounder atau kapal sonar untuk mendeteksi dasar laut.

Selain itu mereka juga mengerahkan 34 kapal, tiga helikopter, dan tiga ambulans. Ada pula 812 personel diterjunkan pada hari kedua ini.

Jenazah yang ditemukan, kata Syaugi, akan diidentifikasi untuk diketahui identitasnya di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Tadi saya tanya tim identifikasi paling cepat empat hari. Jadi empat hari ke depan bisa tahu ini milik siapa, ini milik siapa," ucap Syaugi.

Polda Sumsel Bantu Kumpulkan Data Antemortem

Sementara itu, di Palembang, Kabid Dokkes Polda Sumsel Komisaris Besar Tri Yuwono Putra mengatakan pihaknya akan membantu pengumpulan data antemortem dari kerabat korban yang berasal dari Sumatera Selatan.

Tri menyatakan sebanyak tujuh warga Sumsel berada di dalam pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) pagi.

Polda Sumsel, katanya, meminta para keluarga korban untuk menyerahkan sampel DNA ke RS Bhayangkara Palembang. Setelah itu pihak kepolisian yang lalu mengirimnya ke RS Polri di Kramat Jati untuk diidentifikasi dengan korban yang telah ditemukan.

Sejauh ini dari tujuh keluarga korban, katanya, baru satu yang sudah menyerahkan sampel DNA ke RS Bhayangkara Palembang.

"Jadi nanti keluarga korban ke RS Bhayangkara saja untuk memberikan sampel DNA, tidak perlu jauh-jauh ke RS Polri Jakarta. Nanti biar kita yang mengirimkan sampel DNA tersebut ke Jakarta dan memberitahukan informasi selanjutnya," jelas dia.

Untuk membantu proses pemeriksaan forensik di lokasi kejadian, Polda Sumsel pun sudah mengirimkan tim yang terdiri dari enam dokter forensik untuk mempercepat proses identifikasi jenazah korban.

Tujuh warga Sumsel tersebut yakni Reski Amalia (32) warga Palembang, dua warga Kota Lubuk Linggau yakni Rian Ariandi (23) dan Rapi Andrian (22). Lalu pasangan suami istri Candra Kirana (29) dengan Cici Ariska (28) asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan dua warga PALI lainnya yakni Asep Sarifudin (19) dan Dadang (27). (CNNIndonesia)

Halaman :

#Lion Air Jatuh

Index

Berita Lainnya

Index