Curhat Pramugari Lion Air Sebelum Jatuh; Sudah 7 Bulan Aku Tak Digaji Shel

Curhat Pramugari Lion Air Sebelum Jatuh; Sudah 7 Bulan Aku Tak Digaji Shel
Trianingsih Putri Van Ende

HARIANRIAU.CO - Trianingsih Putri Van Ende, memang tak terdata di manifest Lion Air JT610 sebagai kru. Karena statusnya masih magang.

Namun, gadis cantik yang akrab disapa Tia itu, ada di dalam pesawat nahas yang terjatuh dan tenggelam di dasar laut Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) lalu.

Tiga hari sebelum terbang, Tia sempat memaksakan diri ingin bertemu Shely Che, sahabatnya. Hari itu, Jumat, 26 Oktober.

Tia tidak biasanya ngebet ingin ketemu. "Kalau ngga sempat (ketemu) ya udah kita re-schedule," ujar Tia.

"Tapi di situ Tia ngotot banget pengen ketemu aku. Dia bilang 'aku masih bisa sama kamu sampai jam 11, aku udah pesan grab' segala macamnya, dan dia pengen banget ketemu aku jadi aku tungguin," kisah Shely Che.

Pada pertemuan terakhirnya itu, Tia banyak cerita dan berkeluh kesah tentang nasib menjadi pramugari training di Lion Air.

"Aku sudah 7 bulan tak digaji Shel," ungkapnya.

Menurut Shely, dia mengeluhkan bukan cuma tak digaji 7 bulan. Tapi transportasi dan makan pun tidak ditanggung.

Tia sudah tidak kuat menjalani hidupnya sebagai pramugari training di Lion Air. Namun, Shely membesarkan hati sahabatnya itu.

Tak hanya soal gaji, Tia juga mengeluhkan senioritas pramugari di masakapai Lion Air ini.

"Dia sempat bilang ke aku, dia sudah ngga kuat, 'Shely aku pusing keuangan aku keganggu dan aku belum jelas kapan dapat sertifikat pramugarinya' dan katanya senior di sana galak-galak," lanjutnya.

Shely pun menceritakan kalau temannya sempat diminta kembali pulang dan batal terbang, karena memakai syal.

Padahal sahabat Shely Che itu memakai syal di basecamp pramugari Lion Air.

"Dia pernah disuruh pulang, ngga jadi flight gara-gara cuma pakai syal di basecamp, ya cuma di basecamp, ngga di airport atau perjalanan ke airport.

Cuman di basecamp karena dia kedinginan dan itu jam tiga pagi dan dia pakai syal terus seniornya marah katanya ngga boleh dan dia ngga jadi terbang saat itu," sambungnya.

Shely mengatakan, sahabatnya terlihat tertekan tapi ia selalu berusaha mendukung jerih payah Tia yang sudah lama ingin menjadi pramugari.

Sampai suatu ketika Tia mengabarkan pada Shely, kalau dirinya menderita satu penyakit yang membuatnya ragu melanjutkan keinginannya menjadi pramugari.

Tia pramugari training Lion Air itu menderita vertigo, dan ia menilai dirinya tak cocok menjadi pramugari.

Shely pun selalu berusaha meyakinkan sahabatnya untuk tidak menyerah mengejar mimpinya.

Penerbangan Senin pagi, 29 Oktober, dengan rute Jakarta - Pangkal Pinang menjadi penerbangan terakhir Tia.

Dia tak pernah lagi ketemu senior yang galak-galak, tak pernah mendapat sertifikat pramugarinya. Burung besi itu jatuh di dasar samudera Tanjung Karang.

Tia ada di antara 189 nyawa yang masih dalam pencarian.

Shely menyesal. Andai waktu bisa diputar kembali, ia ingin meminta sahabatnya berhenti menjadi pramugari.

Sayangnya, semua peristiwa nahas sudah terjadi, dan Shely hanya bisa mendoakan serta meminta maaf atas nama sahabatnya jika ada kesalahan.

Halaman :

#Lion Air Jatuh

Index

Berita Lainnya

Index