Pesan Terakhir Syachrul, Penyelam Evakuasi Lion Air yang Tewas

Pesan Terakhir Syachrul, Penyelam Evakuasi Lion Air yang Tewas
Istri mendiang Syachrul Idrus, Lian Kurniawati (kanan). (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)

HARIANRIAU.CO - Liyan Kurniawati (39) baru menyadari, pesan terakhir suaminya Syachrul Idrus (48) via WhatsApp yang diterimanya Jumat (3/11) pagi menjadi pertanda bahwa sang suami akan meninggalkan dunia untuk selamanya.

Ditemui di ruang duka Jalan Bendul Merisi Utara VIII Nomor 41, Wonocolo, Surabaya, Liyan mengatakan, pertama kali ia menerima kabar suaminya meninggal yakni pada Jumat sekitar pukul 20.00 WIB.

"Saya kan dikabarkan sekitar jam 20.00 WIB. Saya syok, ke Jakarta langsung," ujar Liyan kepada wartawan dikutip harianriau dari laman kumparan.

Penyelam professional berlisensi CSSA diver,  Syachrul Idrus

Suasana rumah duka Syachrul Idrus, penyelam relawan CSSA dive. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)

Menurut keterangan rekan korban kepada Liyan, Syachrul kembali turun melakukan tugas pencarian pada shift sore. Tak lama kemudian, korban diangkat dalam kondisi lemas.

"Jadi kalau cerita dari rekannya, sore itu setelah salat zuhur-ashar, Pak Syachrul turun lagi. Tapi setelah peristiwa, dia sempat sadar ketika diangkat. Tapi detailnya saya enggak kuat dengarnya, bisa tanyakan kepada Basarnas," ucap Liyan sendu.

Lian menceritakan, sang suami merupakan penyelam profesional berlisensi CSSA diver. Syachrul sudah beberapa kali menjadi relawan.

Syachrul Anto Idrus

Syachrul Anto Idrus (kanan) penyelam yang meninggal saat misi evakuasi Lion Air PK-LQP. (Foto: Istimewa)

"Dia selalu menawarkan keahlian selamnya. Beberapa musibah dia selalu menawarkan turun. Jadi sudah seperti relawan tetap di Basarnas, meskipun kita sudah tinggal di Makassar," kenangnya.

Menurut Liyan, sang suami memiliki ketegaran dan prinsip yang kuat dalam setiap misi sosial.

"Ditengah kesibukan, dia tidak pernah bilang enggak kalau diminta bantuan, apa lagi kalau musibah besar. Makanya saya tidak bisa tidak mengizinkannya," ucap Lian.

Fachrul sudah lama menggeluti dunia selam sekitar 10 tahun. Ia bahkan memiliki perlengkapan selam sendiri di rumah.

Syachrul Anto Idrus, semasa hidup

Syachrul Anto Idrus dan istrinya. (Foto: Dok. Istimewa)

Sejak menjadi relawan dalam kasus pencarian jenazah tragedi Air Asia tahun 2014, Syachrul memulai perjalanannya menjadi relawan selam untuk membantu Basarnas.

Dari situ, dia mulai sering bergelut menjadi relawan dalam sejumlah bencana nasional. Bahkan saat bencana Palu-Donggala, Syachrul membantu korban di Hotel Roa-Roa Palu dengan kemampuan dia punya selama 10 hari.

"Dia punya lisensi instruktur selam juga. Dia awalnya hobi, enggak pernah dibayar. Suami saya itu enggak akan bisa dilarang, apa lagi kalau musibah nasional. Walau modal cangkul saja, ucap dia," kata Liyan menirukan ucapan Syachrul.

Sementara saat kasus jatuhnya Lion Air, Syachrul sedang mengurus bisnisnya berada di Yogya. Tiba-tiba ia mendapat sambungan telepon tentang jatuhnya pesawat tersebut.

"Begitu ditelpon dia berangkat dari Yogya, kemudian ketemu para relawan di Jakarta. Dia bahkan enggak sempat ambil peralatan selamnya," ungkap Liyan.

suasana rumah mendiang Syachrul Anto Idrus

Suasana rumah keluarga mendiang Syachrul Anto Idrus, penyelam yang meninggal dalam evakuasi Lion Air. (Foto: Phasky S/kumparan)

"Waktu itu Bapak enggak bawa perlengkapan lengkap. Karena kan enggak mungkin balik dulu ke Makassar, ambil dulu," tambahnya.

Lian mengaku, terakhir kali berhubungan via telepon dengan suaminya pada Jumat pagi. "Terakhir kontak pagi sebelum meninggal. Dia memang dive dua kali, pagi-sore. Dia kontak, say hello tanya mau ke mana dan ngapain," kata Liyan.

Namun tiba-tiba Syachrul mengirim pesan WhatsApp cukup panjang. Inti pesannya, dia menulis curhatan hatinya akan kuasa Tuhan. Dia cerita tentang pengalamannya menemukan sejumlah jenazah dan serpihan pesawat Lion Air yang membuat hatinya sedih.

"Kayaknya dia sudah firasat, tapi saya baru sadari sekarang. Dia WhatsApp tentang seperti ini. Dia menceritakan perasaannya melihat banyaknya korban," ujar Lian sambil menunjukkan layar ponselnya.

Pesan WA, Syachrul Idrus

Pesan WA terakhir Syachrul Idrus. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)

Halaman :

#Seorang Penyelam Meninggal

Index

Berita Lainnya

Index